Lewoleba – Sebanyak 22 warga Desa Waimatan, Kecamatan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata hingga Senin (5/4) sore masih tertimbun material batuan yang terbawa banjir bandang. Upaya evakuasi terus dilakukan, namun tim cukup kesulitan karena semua korban diduga tertimbun batu besar.
Sejauh ini, sebanyak 3 korban yang berhasil dievakuasi tim gabungan BPBD Kabupaten Lembata, Polisi, TNI dan relawan. Sementara 22 lainnya masih tertimbun hingga saat ini.
Satu korban baru atas nama Antonius Asan berhasil dievakuasi pada Senin (5/4) sore dan langsung dibawa ke RSUD Lewoleba. Suasana proses evakuasi tampak begitu mencekam.
Dibalik proses ini, tim evakuasi tetap khawatir karena mendung ‘menggelayut’ di puncak Ile Lewotolok. Mereka bahkan sempat beberapa kali terlihat panik saat ada gemuruh ombak besar di laut.
Pikir mereka bunyi gemuruh tersebut adalah banjir susulan. Di saat yang bersamaan, gelombang pasang terus terjadi di wilayah ini. Banjir bandang ini menyebabkan bukaan jalur air yang sangat besar selebar kurang lebih 100 meter.
Desa Waimatan yang berada di pesisir pantai dan bertopografi curam ini bak desa mati. Rumah-rumah yang lolos dari amukan banjir ditinggal pergi pemilik. Mereka hanya meninggalkan ternak seperti ayam yang sesekali berkokok memecah kesunyian di kampung ini.
Kepala Desa Waimatan, Onesimus Sili mengatakan, sekitar 18 rumah yang tertimbun tanah dan bebatuan yang terbawa banjir. Lima rumah berada di Dusun II, sedangkan 13 rumah berada di Dusun I.
Onesimus memprediksi, warga yang meninggal ini sepertinya tertimbun longsoran. Menurutnya tidak ada yang terbawa banjir ke laut. “Karena posisi saat banjir kita lihat airnya berda di bawah (kali mati), namun percikan bebatuan besar ada di atas,” ungkapnya.
Di saat tim evakuasi sedang berusaha mengeluarkan Antonius Asan dari himpitan batu besar, di tempat yang berbeda ke arah laut, beberapa anggota polisi bersama salah seorang warga sedang berusaha mencari jenasah lainnya.
Satu jasad korban diduga berada dibalik reruntuhan batu tepat berada di samping salah satu rumah yang masih kokoh berdiri. “Kita lihat dari tanda-tanda ada sumber lalat,” ungkap salah seorang tim evakuasi.
Proses pencarian masih terus dilanjutkan hari ini Selasa (6/4), sedangkan sebagian warga Desa Waimatan yang selamat diungsikan ke Lewoleba. Sebagian lainnya masih bertahan di tempat yang lebih tinggi. (Red)