NAGEKEO –Wakil Bupati Nagekeo Gonzalo Gratianus Muga Sada, menerima utusan Dosen dan Mahasiswa Universitas Widya Mandira Kupang Jurusan Ilmu Sosial dan Politik diantaranya Yohana Fransiska Medho, S.IP., M.IP selaku Dosen Pendamping Lapangan (DPL) dan selaku Ketua Koordinator untuk MBKM FISIP UNWIRA di Kabupaten Nagekeo bersama dengan 4 Orang perwakilan peserta MBKM yakni, Albertus Siku, Valerio Costa, Michael Gudipung, dan Felixia Cynthia. Mereka diterima Wakil Bupati di ruang kerjanya Rabu, 9 April 2025.
Kehadiran mereka mewakili 46 orang mahasiswa/i Universitas Katolik Widya Mandira Kupang yang akan melaksanakan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka – Mandiri (MBKM-Mandiri/KKN) Semester Genap Tahun Akademik 2024/2025 di Wilayah Kabupaten Nagakeo.
Wakil Bupati Nagekeo Gonzalo Gratianus Muga Sada berharap para mahasiswa MBKM ketika berada di tengah masyarakat mampu melihat langsung segala persoalan yang terjadi dan kehadiran mereka mampu memberi motivasi dan pengaruh baik kepada masyarakat dalam mendukung pelaksanaan program-program pemerintah yang bermuara pada perubahan kehidupan masyarakat menjadi lebih baik.
“Hadirnya mahasiswa melalui program KKN ini juga diharapkan bisa mendukung percepatan pelaksanaan Program 100 hari pertama kerja diantaranya Digitalisasi Desa, Program Nagekeo Satu Data, Tata Kelola Pemerintahan dan air bersih,” katanya.
Wabup Gonzalo menjelaskan Pemerintah Kabupaten Nagekeo melalui Dinas PMD-P3A telah menerapkan Sistem Informasi Laporan Keuangan Desa (SIMPELKADES) dan menjadi satu satunya kabupaten di NTT yang menerapkan aplikasi tersebut, namun penerapan aplikasi belum sepenuhnya dilaksanakan oleh pemerintah desa. Di katakan Wabup Gonzalo pentingnya berdigitalisasi dalam menjalankan tata kelola pemerintahan termasuk pelaksanaan aplikasi SIMPLEKADES, untuk itu diharapkan para mahasiswa bisa membantu percepatan program Digitalisasi Desa.
” Saat ini hanya ada satu desa yang jalankan aplikasi ini dengan baik. Kehadiran teman-teman di desa bisa bantu aparat desa untuk terapkan kembali aplikasi ini. Cara lama dengan membawa dokumen-dokumen, catatan-catatan yang penginputan bisa berhari hari, kalau sistem ini dilaksanakan secara maksimal semua menjadi lebih cepat dan efisien,” jelas Wabup.
Selain Digitalisasi Desa, Wabup juga menyoroti soal pentingnya sebuah data dan ketersediaan air bersih bagi warga masyarakat yang mana kedua hal ini merupakan program Super Prioritas Pemerintah saat ini. Fakta yang dihadapi saat ini sangat sulit untuk mengakses data, padahal data yang akurat dan valid adalah kunci utama dalam pengambilan sebuah keputusan. Besar harapan kehadiran para mahasiswa nantinya bisa membantu mempercepat program Nagekeo Satu Data. ” Dimulai dari desa, rapihkan data, baik itu data pertanian, peternakan dan lainnya, kalian bisa perbaharui data ter update, saya yakin akan sangat membantu nantinya, ujarnya.
Perihal ketersediaan air bersih ada tiga hal yang menjadi fokus perhatian adalah Sumber Daya Manusia, soal Manajemen dan Instalasi. Wabup menghimbau agar masyarakat diberi edukasi dan motivasi bagaimana perhatian dan perlakuan terhadap sumber air sehingga ketersediaan air tetap terjamin.
” Bagaimana perlakuan kita di seputaran mata air. Ini belum terlambat, kalau tidak diperhatikan secara baik bisa-bisa kita krisis air, ” katanya.
Pada tempat yang sama, Yohana Fransiska Medho, S.IP., M.IP Dosen pendamping mewakili Lembaga Kampus Unwira menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Nagekeo yang telah berkenan menerima mahasiswa Unwira untuk melakukan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka – Mandiri (MBKM-Mandiri/KKN Semester Genap Tahun Akademik 2024/2025 di Wilayah Kabupaten Nagakeo.
Yolan menjelaskan Program MBKM merupakan salah satu skema pengabdian yang dipilih oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNWIRA Kupang dalam kurikulum Merdeka Belajar dengan tema umum “Membangun Desa”.
Program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) merupakan kegiatan belajar mahasiswa yang bukan lagi duduk mendengar teori di dalam kelas, tetapi merealisasikan teori tersebut di lapangan.
Lanjutnya, dalam MBKM ini mahasiswa/i yang sudah terbagi di beberapa kecamatan dan desa akan mempresentasikan program kelompok dan program individu kepada Perangkat Desa, Tokoh Masyarakat, dan Masyarakat desa.
” Program-program tersebut akan di sepakati bersama melalui pleno program dan akan disinkronkan dengan kondisi atau potensi yang ada di desa, “jelasnya.
MBKM akan diikuti oleh 64 orang mahasiswa/i dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang terbagi dari tiga program studi yakni, Ilmu Pemerintahan, Ilmu Komunikasi dan Administrasi Publik dan akan didampingi 3 orang Dosen Pendamping Lapangan ini dilaksanakan selama dua bulan sejak tanggal 8 April 2025 sampai dengan 8 Juni 2025.
Untuk Kabupaten Nagekeo ini terbagi di 3 Kecamatan dan 6 desa yakni, Kecamatan Aesesa yang terdiri dari Desa Olaia dan Desa Ngegedhawe, Kecamatan Aesesa Selatan terdiri dari Desa Tutubhada, dan Kecamatan Mauponggo terdiri dari Desa Maukeli, Desa Aeweo dan Desa Jawapogo.
” Hari ini kami baru tiba dari Kupang dan mahasiswa langsung menuju ke desa masing-masing sesuai pembagian,” katanya. (Prokopim).