• About
  • Redaksi & Contact
  • Advertise
Tuesday, September 9, 2025
  • Login
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Bentara
  • Home
  • Polkam
  • Ekbis
  • Hukrim
  • BudPar
  • Humaniora
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Home
  • Polkam
  • Ekbis
  • Hukrim
  • BudPar
  • Humaniora
  • Kesehatan
  • Pendidikan
No Result
View All Result
Bentara
No Result
View All Result
Home Sikka

Jalan Rusak, Warga Glak Diduga Meninggal di Jalan Saat Digotong Menuju Puskesmas

by Arnold Siku
in Sikka
0

Seorang pasien di Dusun Glak digotong warga menuju Puskesmas Mapitara / Sumber Foto Istimewa

0
SHARES
376
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Hale – Seorang warga Dusun Glak, Desa Hale, Kecamatan Mapitara, Kabupaten Sikka yang sakit terpaksa digotong warga ke Puskesmas Mapitara karena kondisi jalan yang rusak. Namun sayang, pasien inisial SRSN ini meninggal dunia sebelum tiba di Puskesmas pada Minggu (22/11/2020).

SRSN digotong warga menggunakan tandu yang terbuat dari kain dan bambu untuk mendapatkan pertolongan.

“Mobil tidak bisa melintasi karena jalan rusak parah, akibatnya, kami terpaksa membawa pasien ini cukup dengan digotong,” kata Albertus Ruben saat dihubungi media ini melalui telepon genggamnya, Senin (23/11/2020) malam.

Menurutnya kejadian bermula saat pasien tersebut pingsan pada saat mengikuti Misa di Kapela Glak. Karena kondisi pasien kurang lebih 30 menit tidak sadarkan diri, akhirnya warga menggotong pasien tersebut ke rumah keluarganya di dekat Kapela Glak.

Untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, dirinya menyuruh ojek untuk menghubungi pihak Puskesmas Mapitara untuk menjemput pasien tersebut akan tetapi sopir ambulans sedang tidak ada di Puskesmas Mapitara.

“Saya suruh anak-anak yang ojek untuk menghubungi pihak Puskesmas untuk jemput, tapi sopir ambulansnya tidak ada jadi anak-anak pulang kembali,” ujarnya.

RelatedPosts

Rapat Audiens Bersama Formalen di DPRD Lembata Ricuh, John Batafor Hardik Ciku Namang

Rapat Audiens Bersama Formalen di DPRD Lembata Ricuh, John Batafor Hardik Ciku Namang

September 8, 2025

Breaking News: 4 Kepala Keluarga di Desa Aewoe Mauponggo Masih Terjebak Banjir

September 8, 2025

Melihat kondisi ini warga menggotong pasien tersebut sejauh 2 kilometer dari Kapela Glak menuju Poskades Glak.

Lanjutnya, dalam perjalanan menuju Hale, kondisi pasien tidak sadarkan diri dan untuk memastikan kondisi pasien tersebut dirinya harus kembali ke Hale untuk menghubungi dokter.

“Akhirnya saya pinjam motor dan saya sendiri turun ke Hale, telfon dokternya dan dokternya juga datang dan kami sama-sama ke Glak. Sampai di Glak, dokternya Mengatakan anak ini sudah meninggal pada saat dia jatuh,” ujarnya

Menurut Dokter, pasien tersebut meninggal dunia pada saat jatuh di Kapela Glak, karena ada urat saraf yang terputus. “Ketika anak ini jatuh,dia langsung meninggal karena ada urat saraf yang langsung terputus. Dokter bilang begitu,” ujar Kades Hale, Albertus Ruben.

Albertus juga berharap Pemerintah Daerah Sikka memerhatikan jalan Hale – Kilawair untuk segera dikerjakan dan juga penempatan tenaga medis di Poskesdes Glak. “Harapan kami Pemerintah harus memperhatikan terlebih jalan Hale Kilawair harus dikerjakan dan juga penempatan tenaga medis di Poskesdes Glak,” ujarnya.

Menurutnya, kehadiran Poskesdes Glak terkesan mubasir. “Bangunannya ada tapi tidak ada tenaga medis,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Mapitara, Laurensius Laro dihubungi media ini via telfon pada Senin (23/11/2020) membenarkan kejadian tersebut. Dirinya mengatakan, pihaknya mendengar informasi tersebut ketika dihubungi oleh Kepala Desa Hale pada pukul 16.00 WITA.

“Karena di Glak sinyal tidak ada jadi sore sekitar jam 04.00 kebetulan Kepala Desa Hale ada kegiatan di Dusun Glak, beliau menginformasikan kejadian tersebut kepada puskesmas lalu Dokter dan perawat langsung menuju ke Glak,” ujarnya.

Menurutnya, akses jalannya rusak parah sehingga akses menuju ke Dusun Glak harus membutuhkan waktu. “Ambulans tidak bisa masuk, motor pun kita harus parkir lalu jalan kaki,” katanya.

Terkait kematian pasien tersebut, Laurensius mengatakan sesuai dengan hasil pemeriksaan, dokter mengatakan pasien tersebut meninggal pada saat jatuh di kapela.

“Saya sudah konfirmasi dengan dokter, dokter mengatakan ketika mereka sampai di sana, ibu itu sudah kaku mayat. Lalu disimpulkan bahwa kemungkinan waktu pada saat jatuh ibu itu langsung meninggal,” ujarnya.

Terkait tidak adanya tenaga medis yang ditempatkan di Poskesdes Glak, dirinya mengatakan, Puskesmas Mapitara mempunyai dua orang tenaga sukarela yang ditempatkan di sana. Akan tetapi fasilitas di Poskesdes Glak belum memadai.

“Sehingga kami belum mengarahkan teman-teman TKS kesana karena belum maubler, belum ada alkes, belum penerangan dan penyediaan air bersih,” ujarnya.

Next Post

HOK 18 Pekerja Jalan Rabat Beton di TTS Belum Dibayar, Meski Pekerjaan Sudah Kelar 8 Bulan Lalu

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Breaking News: 4 Kepala Keluarga di Desa Aewoe Mauponggo Masih Terjebak Banjir

4 hours ago
Polres Lembata Lakukan Penggalangan Jelang Pengesahan RPJMD 2025–2029

Polres Lembata Lakukan Penggalangan Jelang Pengesahan RPJMD 2025–2029

6 hours ago
Polres Lembata Wawancarai Kepala Kemenag Terkait Musda IV MUI

Polres Lembata Wawancarai Kepala Kemenag Terkait Musda IV MUI

6 hours ago
Polres Lembata Lakukan Penggalangan Jelang Penyerahan SK 650 CPNS

Polres Lembata Lakukan Penggalangan Jelang Penyerahan SK 650 CPNS

6 hours ago
Polres Lembata Lakukan Penggalangan Jelang Reses DPRD

Polres Lembata Lakukan Penggalangan Jelang Reses DPRD

6 hours ago

Kasus Pelecehan Seksual Tertinggi di Nagekeo

17 hours ago

49 Atlet Nagekeo Berlaga di POPDA NTT 2025

1 day ago

Popular News

  • Breaking News: 4 Kepala Keluarga di Desa Aewoe Mauponggo Masih Terjebak Banjir

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kasus Pelecehan Seksual Tertinggi di Nagekeo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gelombang Dukungan Petisi Tolak Pemecatan Kompol Kosmas Capai 84 Ribu Tanda Tangan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rapat Audiens Bersama Formalen di DPRD Lembata Ricuh, John Batafor Hardik Ciku Namang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 49 Atlet Nagekeo Berlaga di POPDA NTT 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Cincin Api Pasifik atau Lingkaran Api Pasifik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Connect with us

Kirim E-mail :

Untuk kritik, saran dan pertanyaan lainnya, silahkan kirim pesan anda untuk BentaraNet di bentara.redaksi01@gmail.com

Site Links

  • Log in
  • Entries feed
  • Comments feed
  • WordPress.org

About Us

Kami menyajikan berita akurat, mendalam dan edukatif untuk anda.

  • About
  • Redaksi & Contact
  • Advertise

© 2023 - Bentara.net

No Result
View All Result
  • Home
  • Polkam
  • Ekbis
  • Hukrim
  • BudPar
  • Humaniora
  • Kesehatan
  • Pendidikan

© 2023 - Bentara.net

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
Sign In with Linked In
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In