Larantuka – Aliansi Pemuda Mahasiswa Flores Timur yang tergabung di dalamnya Api Kartini, LMND, Seruni dan Pemuda Baru melakukan aksi di tiga lokasi diantaranya Kejaksaan Negeri Larantuka, Kantor Bupati Flores Timur (Flotim) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Flores Timur (DPRD Flotim), Selasa (20/10/2020).
Mereka menyatakan menentang pemberlakuan Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja (OLCK) oleh DPRD & Pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Massa aksi juga menyerukan seluruh rakyat Indonesia, klas buruh, kaum tani, nelayan, pemuda, mahasiswa, perempuan, pelajar, pekerja seni dan seluruh kaum profesional untuk terus memperkuat dan memperluas perlawanan rakyat Indonesia terhadap pengesahan UU OLCK.
Mereka juga mengajak semua elemen masyarakat untuk berjuang lebih gigih mewujudkan land reform sejati dan industri nasional untuk kesejahteraan rakyat.
Berikut 10 tuntutan massa aksi dalam aksi unjuk rasa kali ini :
- Hentikan segala bentuk kekerasan, intimidasi, penangkapan, dan kriminalisasi terhadap rakyat. Bebaskan seluruh rakyat yang ditangkap tanpa syarat!
- Berikan kompensasi dan jaminan keselamatan rakyat akibat dampak Pandemi Covid-19 dengan pelayanan dan akses kesehatan dan pendidikan gratis dan berkualitas!
- Hapuskan Peribaan di Pedesaan! Perbaiki harga komoditas dan harga keperluan hidup kaum tani dan rakyat Indonesia!
- Bagi Hasil yang adil bagi para penggarap dan upah buruh tani yang lebih baik di perkebunan besar kayu, sawit, karet, gula, komoditas ekspor lainnya milik Imperialis dan Tuan Tanah Besar tingkat
nasional! - Jalankan Landreform sejati dan bangun industri nasional yang mandiri sebagai solusi ekonomi bagi rakyat Indonesia!
- meminta kejelasan kejaksaan negeri Larantuka terkait penyelesaian dugaan korupsi proyek air minum bersih Ile boleng dan wainoret
- Segera selesaikan kasus Pemutusan hubungan kerja secara sepihak oleh PT Tryo Duta Pratama.
- Meminta rekomendasi DPRD terkait penolakan omnibusLaw.
- Menuntut kejelasan DPRD terkait pembentukan pansus dugaan korupsi proyek air minum bersih Ile boleng dan wai noret.
- menuntut pemda flotim Segera bayar Upah tukang pengerjaan puskesmas Waiklibang.
Menanggapi aksi ini, Lembaga DPRD Flotim melalui Wakil Ketua, Yosep Paron Kabon, menyampaikan terimakasih kepada Aliansi Pemuda Mahasiswa Flores Timur yang telah menyampaikan aspirasi mereka.
Dia mengatakan baik Lembaga DPRD dan Pemerintah Flotim membutuhkan pikiran dari masyarakat untuk pembangunan Flores Timur.
“Sebagai lembaga pastinya juga sebagai pemerintah, kita membutuhkan saran dan kritik untuk kepentingan penyelenggaraan pemerintah lebih baik dari waktu ke waktu,” ujarnya.
Menurut Paron Kabon, DPRD Flotim sebenarnya ingin menerima utusan secara formal, menerima berbagai tuntutan mereka agar pada waktunya secara lembaga pihaknya dapat mengagendakan tindak lanjut dan berkoordinasi kembali dengan Aliansi Pemuda Mahasiswa Flores Timur.
“Saya juga menghargai keputusan dan sikap dari teman-teman Aliansi Pemuda Mahasiswa (Flores Timur) untuk tidak mengutus perwakilannya agar dapat menemui lembaga melalui pimpinannya untuk menyampaikan aspirasinya. Sekali lagi itu hak mereka dan kita memberikan penghormatan atas sikap mereka,” katanya
Lembaga DPRD Flotim, lanjut Paron Kabon, senantiasa membuka pintu bagi Aliansi Pemuda Mahasiswa Flores Timur dan kelompok masyarakat manapun yang hendak menyampaikan aspirasinya.
Namun, dia meminta agar dapat masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasi dapat berkoordinasi dengan DPRD Flores Timur agar jadwal pertemuan dapat diatur dengan baik.
“Dalam konteks demokrasi hari ini, keterbukaan yang dimaksud tidak senantiasa mengabaikan seluruh tahapan mekanisme dan prosedur,” ungkapnya.
“Oleh karena itu, saya juga berharap agar keinginan untuk beraudiens atau menyampaikan aspirasi dapat disampaikan secara resmi kepada lembaga, agar lembaga sedia tahu dan dapat menggandekan kepentingan yang dimksud,” jelasnya.