Lewoleba – Selain korban manusia, letusan gunung Ile Lewotolok pada Minggu (29/11/2020) juga berdampak pada keselamatan ternak milik warga di sekitar lereng gunung Ile Ape. Tidak hanya itu, masih banyak warga yang memilih bertahan di kampung-kampung di sekitar lereng Gunung Ile Ape.
“Kami tidak peduli hal lain. Yang paling penting sekarang adalah aspek kemanusiaan, keselamatan warga di sana dan hewan-hewan ternak yang ditinggal warga mengungsi,” kata John S J Batafor, Koordinator Relawan Komunitas Taman Daun kepada BentaraNet.
John menjelaskan, pihaknya sudah berusaha meminta warga untuk mengungsi ke Lewoleba, mengingat status gunung Ile Ape dalam level siaga. Tetapi permintaan itu ditolak warga.
“Tetapi kala warga tetap keras kepala, kami tidak bisa memaksa. Yang pasti kami juga tidak bisa biarkan mereka begitu saja,” kata John.
Pada Selasa (01/12), Relawan Komunitas Taman Daun terjun langsung ke pemukiman warga di sekitar lereng Ile Lewotolok, masuk ke kantong-kantong peternakan warga. Mereka memberi makan hewan ternak seperti kambing dan babi yang ditinggal tuannya mengungsi ke Lewoleba.
“Kami tidak punya buku tabungan di bank, tetapi tabungan kami adalah hewan ternak. Hewan itu nanti bisa kami jual untuk masa depan dan pendidikan anak-anak kami,” tutur Sukur Purab (36), warga Ile Ape yang turut dievakuasi kepada relawan Taman Daun, dikutip dari Media NTT.
Selain kekhawatiran akan erupsi susulan Gunung Api Ile Lewoltolok, warga di pengungsian tetap merasa khawatir dengan hewan ternak mereka.
“Mungkin bagi kita nyawa manusia lebih penting dari hewan, tetapi sudah dan pernah kah kita berpikir setelah musibah ini bagaimana dengan kehidupan warga terdampak, jika harta mereka adalah hewan ternak, namun hewan-hewan itu telah mati akibat tidak ada yang memberi makan?” ungkap John.
Komunitas Taman Daun bahkan menggalang donasi pakan untuk hewan ternak milik warga Ile Ape yang terdampak letusan gunung. Rabu (2/12) pagi, mereka bersama-sama menuju persawahan Waikomo, Lewoleba, mencabut kangkung untuk makanan ternak.
“Kami sedang melakukan pendataan bagi warga yang memiliki ternak dan pastikan kami segera turun merawat dan menjaga kekayaan mereka agar setelah musibah ini tiba, tidak ada masalah baru yang timbul,” tulis Galang Tahir, salah seorang relawan Komunitas Taman Daun dalam postingannya di media sosial.
Galang mengatakan, satu unit mobil pick up telah mereka siapkan untuk mendistribusikan pakan ternak ini ke wilayah Ile Ape. Beberapa relawan akan terjun langsung ke lapangan untuk memberi makan ternak milik warga ini.
“Oleh karenanya teman-teman yang ingin berdonasi makanan ternak, seperti dedak, batang pisang, dan sebagainya bisa antar ke markas Taman Daun,” kata galang. Markan Komunitas Taman Daun berada di Bluwa, Kelurahan Lewoleba Barat.
Sejak awal, Taman Daun telah terjun langsung ke wilayah Ile Ape untuk membantu proses evakuasi hingga memberikan bantuan berupa beras, kopi, gula, mie, masker dan buku bancaan untuk anak-anak.
John Batafor memastikan saat ini juga Komunitas Taman Daun sedang mendistribusikan 3 ton beras ke kampung-kampung bagi warga yang tidak mengungsi.
“Kami sudah dan akan mendistribusikan 3 ton beras kepada masyarakat yang telah kami data. Kami lebih prioritaskan masyarakat yang nginap di perumahan warga Lewoleba dan juga yang masih memilih menetap di Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur,” pungkasnya. (Red)