Lewoleba – Suasana haru sejenak terasa ketika Dr. H. M. Ali Taher Parasong, SH. M. Hum menyampaikan sambutan saat acara Peletakan Batu Pertama Masjid Al-Munawwarah, Desa Riang Bao, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata pada Sabtu (24/12/2020). Mengawali sambutannya, anggota Komisi IX DPR-RI ini mengenang masa kecilnya di Desa Riangbao 50 tahun lalu.
Sambil menangis dia mengisahkan, Masjid Al-Munawwarah tidak terlepas dari catatan perjalanan masa kecilnya sebagai anak nelayan dan tukang batu yang sangat miskin saat itu. Kehidupan keluarganya sangat susah.
“Ketika musim lapar kami nggak punya apa-apa. Kami pergi bersama ayah untuk minta jagung dari rumah ke rumah. Bangun pagi saya bersama ayah pergi ke ladang membantu orang, ayah bisa dapat satu dua rupiah,” kata putra Lamakera, Solor ini.
Sebagian undangan yang hadir pada kesempatan ini pun tampak menyeka air mata mendengar kisah Ali Taher.
Ayahnya adalah seorang tukan batu yang menyeberang dari Solor dan mencari nafkah di Lembata. Dari situ, Ali menegaskan dirinya juga menjadi saksi sejarah pembangunan Masjid tua Al-Munawwarah.
“Itulah saya ingin mengabdi di tanah ini. Makanya ketika ade Hasan mengatakan, “Kaka Masjid yang ayah bangun segera direhab,” saya bilang “Segera bikin proposal.” Alhamdulilah, dua hari informasi yang saya terima, dua hari pula dapat Rp 500 juta,” ungkapnya.
Sebelum menjadi anggota DPR-RI, Ali Taher Parasong pernah menjadi Wakil Direktur Rumah Sakit Islam Jakrta selama 10 tahun, Komisaris Independen PT Aneka Tambang (Antam), Dosen Universitas Muhmmadiyah Jakarta (1987-sekarang) dan Staf Khusus Menteri Kehutanan RI (2009-2014).
“Bukan itu yang dimaksud tetapi (Desa) Riang Bao telah memberikan arti kehidupan,” tandasnya.
Total dana yang dihimpun baik melalui proposal ke Kementerian Agama Republik Indonesia dan sumbangan pribadi keluarga Ali Taher serta donatur lainnya itu, sudah bisa memenuhi kebutuhan pembangunan masjid yakni sebesar Rp 850 juta.
Ali berharap Masjid ini menjadi contoh bagi masjid lain di Kabupaten Lembata, indah dan mencerahkan sesuai dengan namanya Al-Munawwarah. “Rasa bahagia hari ini,” ungkapnya.

Ali pada kesempatan tersebut bersama Wakil Menteri Agama RI, Dr. H. Zainut Tauhid Sa’adi, M.Si meletakan batu pertama pembangunan ulang Masjid Al-Munawwarah disaksikan ratusan masyarakat Desa Riang Bao.
Dalam sambutannya Zainut mengatakan, Masjid ini dapat menjadi tempat untuk pendidikan Tarbiyah, tempat silahturahmi atau pertemuan seluruh umat khususnya umat Islam.
“Di situ tali silahturahim, tali persaudaraan akan tumbuh akan menguatkan persaudaraan kita sehingga masyarakat kita menjadi masyarakat yang penuh dengan peradaban yang indah, penuh dengan toleransi dan saling gotong royong yang menguatkan,” kata Zainut.
Dia juga berharap Masjid dapat dijadikan tempat untuk pemberdayaan ekonomi umat lewat berbagai gagasan. Cita-cita umat diharapkannya dapat tercapai berkat tali silaturahmi yang dibangun di Masjid Al-Munawwarah.
“Di berbagai daerah banyak masjid yang bisa mengelola ekonomi secara baik melalui baitulmal, melalui koperasi, melalui berbagai kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi kita semua. Dari apa yang dilakukan di Masjid ini insyaallah akan memberikan rahmat kepada seluruh umat manusia,” imbuh Zainut.
Saat mengunjungi Desa Riang Bao, Ali Taher dan Zainut bersama rombongan dijemput dengan tarian hedung.
Turut hadir dalam rombongan ini di antaranya, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi NTT, Drs. Sarman Marselinus, Kabag. TU Kanwil Kemenag Provinsi NTT, H Hasan Manuk, S.Pd, M.Pd, Kakan Kemenag Kabupaten Lembata, H Ishak Sulaiman, S.Ag, Kapolres Lembata, AKBP Yoce Marthen, dan Komandan Kodim 1624 Flores Timur, Letkol Czi, Imanada Setyawan,S.T, M.I.P. (red)