BANTALA – Banjir Bandang yang membawa material bebatuan, pasir serta lumpur, terjadi pada Sabtu, (20/2/2021) sekitar pukul 18:30 Wita, meluluhlantahkan sebagian besar lahan pertanian milik warga di Desa Bantala, Kecamatan Lewolema, Kabupaten Flores Timur.
Akibatnya, sebagain besar luas lahan pertanian milik warga rusak parah dan transportasi menuju desa-desa di Kecamatan Lewolema sempat lumpuh.
Salah seorang tokoh masyarakat Desa Bantala, Silvester Petara Hurit ketika ditemui di lokasi kejadian, Minggu (21/2/2021), membenarkan bawah banjir yang membawa material dari gunung merugikan petani. Karena merusak lahan pertanian warga serta menutupi akses jalan.
“Sebenarnya masyarakat banyak dirugikan terutama tanaman milik masyarakat seperti tanaman berumur pendek diantaranya padi, pisang, jagung, dan lain-lain. Begitu juga pada tanaman berumur panjang seperti kelapa, mente, jati dan lain-lani,” kata Silvester.
Menurutnya, bencana banjir yang merusak tanaman milik masyarakat tersebut sangat memengaruhi pendapatan petani karena sebagian besar masyarakat menggantungkan hidupnya dari hasil pertanian.
“Banjir ini merusak begitu banyak kebun milik masyarakat dimana masyarakat sangat menggantungkan rejeki dari hasil kebun. Ini kerugian cukup besar bagi masyarakat karena kehilangan rejeki selama satu tahun,” ungkapnya.
Ia berharap, masyarakat yang memiliki lahan yang hancur akibat banjir agar tetap semangat dari musibah yang dialami. Ia juga berharap pemerintah bisa memerhatikan nasib para petani pasca banjir.
Selain merusak lahan pertanian milik warga, banjir juga sempat melumpuhkan jalur transportasi menuju desa-desa sekitar Kecamatan Lewolema.