SoE – Era new normal menuntut strategi khusus dalam pelaksanaan proses belajar mengajar. Hal tersebut yang dilakukan SMK Kristen Niki-niki.
Berjumlah 708 orang siswa, proses pembelajaran di era new normal dibagi dalam dua shift. Pembagian tersebut dilakukan agar para siswa tetap menaati protokol kesehatan.
Salah satu anjuran yang harus ditaati yakni physical distancing, untuk itu, Muti Nakamnanu, Kepala SMK Kristen Niki-niki dalam rapat bersama orang tua murid mengatakan, jumlah siswa maksimal dalam satu ruang yakni 18 orang.
“Pada proses KBM di sekolah jumlah siswa yang ada dibagi per kelas terdiri dari 18 orang per kelas,” ujar Nakamnanu, Jumat (17/7/2020).
Selain metode belajar dengan pembagian shift di Sekolah, untuk efektivitas proses belajar, metode lain yang digunakan yakni pembelajaran dari rumah sesuai SK Dinas Pendidikan Provinsi NTT.
Meski diakui Nakamnanu, proses belajar dari rumah sedikit susah sebab banyak siswa yang belum memiliki fasilitas untuk mengakses internet seperti HP Android.
Namun bagi Nakamnanu, tentunya setiap hambatan pasti ada jalan keluarnya. Sehingga Ia yakin, proses belajar di era new normal akan berjalan dengan baik.
Nakamnanu menekan kepada orang tua/wali dan juga bagi siswa sendiri agar memanfaatkan waktu secara baik untuk belajar.
Siswa juga diminta tetap taat pada protokol kesehatan, seperti cuci tangan, jaga jarak, pakai masker serta selalu jaga imun tubuh agar terhindar dari bahaya Covid-19.
“Saya juga berharap kepada para orang tua/wali murid untuk selalu memperhatikan pola belajar anak secara mandiri. Kami akan terus berupaya mengembangkan lagi segala sesuatu yang berkaitan dengan pendidikan di sekolah ini paska covid – 19,” tutup Nakamnanu.
Sementara itu, Yor Naat, salah satu guru SMK Kristen Niki-niki mengatakan, orang tua siswa menyambut baik kebijakan pembelajaran di sekolah dibagi shift.
Menurutnya, orang tua mengaku senang, meski waktu belajar di sekolah terlalu singkat, namun hal itu dinilai akan sangat membantu orang tua.
“Semua orang tua setuju, meski anak mereka harus belajar hanya berapa jam saja di sekolah tapi itu sangat membantu. Karena orang tua kewalahan juga kalau belajar hanya dari rumah saja,” kata Yor.