LEMBATA – Caleg Partai Amanat Nasional (PAN) Daerah Pemilihan (Dapil) III Kabupaten Lembata Gaspar Sio Apelaby dilaporkan organisasi Gerakan Pembebasan Rakyat Lembata (Gempar Lembata) di Mapolres Lembata, Kota Lewoleba pada Jumat, 05 Maret 2024.
Gaspar diduga melakukan tindak pindana pemalsuan ijasah S-1 Sarjana Hukum dari Universitas Darul ‘Ulum Jombang. Ijazah ini diduga dilakukan untuk kepentingan dirinya dalam mencalonkan diri dalam Pileg 2024.
Untuk diketahui Gaspar merupakan satu di antara tujuh Caleg Dapil III Lembata yang lolos ke Gedung Peten Ina. Gaspar merupakan pengacara muda yang saat ini sedang naik daun setelah menangani beberapa kasus hukum di Lembata.
“Tadi kami antar laporan tertulis ke kantor polisi. Sudah diterima di SPKT nanti kami tunggu kabar soal proses selanjutnya,” kata Ismail Leuwayan, Ketua Gempar Lembata usai melaporkan kasus ini.
Gempar Lembata juga menyerahkan sejumlah bukti yang menjadi petunjuk kuat dugaan pemalsuan tersebut.
Satu di antaranya adalah surat keterangan dari Universitas Darul ‘Ulum Jombang yang menyatakan bahwa Mahasiswa atas nama Gaspar Sio Apelaby dengan Nomor Pokok Mahasiswa (NPM) 09107863 Prodi Ilmu Hukum Fakultas Hukum tidak ada dalam laporan PDDIKTI kampus tersebut.
Selain itu, Gempar Lembata juga menyerahkan alat bukti lain berupa salinan ijazah yang menurut mereka palsu.
“Saya kira bukti permulaan tadi sudah cukup nanti akan kami hadirkan bukti-bukti yang lain lagi untuk menunjang prosesnya. Petunjuk-petunjuk itu banyak sekali mulai dari data di DIKTI dan Nomor Pokok Mahasiswa (NPM) itu memang sudah janggal semua,” ungkap Ismail.
Menurut Ismail, Gempar Lembata melaporkan hal ini karena selama ini Gaspar menggunakan ijazah ini untuk mendapatkan izin beracara. Sementara ijazah ini juga dilakukan Gaspar untuk mendaftar ke KPU Lembata sebagai Caleg DPRD Kabupaten Lembata Dapil III dari Partai PAN.
“Pileg itu tidak ada urusan. Tapi kami duga dia gunakan itu untuk pencalonan. Tapi yang kami laporkan ini profesinya sebagai pengacaranya itu. Karena sudah banyak merugikan masyarakat,” tandas Ismail.
Gaspar Apelaby saat dihubungi BentaraNet menanggapi santai laporan ini. Ia mengatakan semua laporan yang disampaikan Gempar Lembata tidak berdasar karena banyak hal sebenarnya tidak mereka ketahui.
Bahkan menurutnya, ada indikasi kuat kepetingan politik diselipkan di dalam laporan Gempar Lembata. “Saya santai saja. Nanti akan saya jelaskan semua ke teman-teman wartawan, biar publik tahu yang sebenarnya,” ungkap Gaspar. (BN/001)