SoE – Sumber mata air terbesar yang dikelola oleh PDAM SoE yakni sumber air Bonleu dengan debit 50 liter per detik mampu melayani 6.900 sambungan langganan (SL) dalam Kota SoE.
Demikian disampaikan Direktris PDAM SoE, Lely Hayer di ruang kerjanya, Selasa (21/7/2020).
Menurutnya, meskipun debitnya mencapai 50 liter per detik, namun jarak antara sumber air dan Kota SoE yang mencapai sekitar 54 Km berakibat debit air yang masuk ke SoE tidak mencapai debit awal di sumber.
“Dengan topografi yang naik turun, sehingga ada beberapa titik yang kadang bocor dan di situ kehilangan air banyak. Jadi dari 50 liter per detik itu hanya masuk 30 liter per detik,” ujar Lely.
Selain sumber Bonleu, sumber lain yang menyuplai ketersediaan air di Kota SoE yakni sumber air Bisuaf dengan debit 2,5 liter per detik, sumber Oenasi 5 liter per detik dan juga Oesoe 2,5 liter per detik.
Meski begitu, tutur Lely, memasuki musim kemarau, debit air bersih biasanya berkurang. Untuk mengantisipasi kekurangan, biasanya dibantu dengan sumber air bawah tanah.
Lely mengatakan, saat ini pihaknya fokus memperbaiki jaringan air bersih yang ada karena jaringan perpipaan tersebut sudah sangat lama dan ada beberapa jalur yang kini sudah berada tepat di dalam rumah masyarakat.
“Pipa sudah dari tahun 1984 sudah banyak yang rusak. Jadi air dari sumber tidak sampai ke pelanggan karena pipa banyak yang rusak. Dan kalau kita deteksi kerusakan dan yang rusak pipa yang di dalam rumah masyarakat, kita tidak bisa perbaiki,” ujar Lely.
Untuk itu, saat ini pihaknya berfokus mengganti semua jaringan yang ada agar air bersih yang ada tidak terbuang begitu saja.
“Penambahan debit juga untuk optimalisasi pelayanan, tapi intinya harus kita perbaiki jaringan,” ucap Lely.