LEMBATA – Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-24 Otonomi Daerah Kabupaten Lembata berlangsung meriah. Diawali dengan apel bendera di halaman Kantor Bupati Lembata, Kota Lewoleba pada Kamis, 12 Oktober 2023, perayaan HUT Otda Lembata kali ini juga diwarnai dengan parade marching band.
Tidak hanya itu, para peserta apel yang hadir juga mewarnai peringatan HUT ke-24 Otda Lembata dengan berbagai macam busana adat dari berbagai daerah di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa Lembata telah menjadi tempat yang nyaman bagi siapa pun yang datang.
Kegiatan ini dihadiri oleh pimpinan dan Anggota DPRD Lembata, unsur Forkopimda, Kepala OPD lingkup Pemda Lembata, para camat, undangan dan peserta upacara dari berbagai kalangan. Mendapatkan hadiah sebagai Kabupaten Otonomi Daerah Baru sejak 24 tahun silam, Lembata telah bergerak maju dengan berbagai dinamika pembangunan.
Ketua DPRD Lembata, Petrus Gero, sebagai inspektur upacara apel kali ini, dalam sambutannya menegaskan bahwa momentum HUT ke-24 Otda Lembata yang dirayakan secara meriah ini, hendaknya memberikan semangat dan optimisme baru menghadapi tantangan pembangunan di masa depan.
Hal ini menurutnya direfleksikan dengan jelas dalam tema HUT ke-24 Otda Lembata yakni “Taan Tou Melaju Terus, untuk Lembata yang Lebih Maju”.
Dimaknai sebagai rantai sejarah, Petrus Gero mengatakan bahwa masa lalu merupakan fondasi yang sangat bernilai untuk mendesain, dan merencanakan masa depan. Oleh karena itu menurutnya, HUT kke-24 Otda Lembata tidak bisa dimaknai sebagai sebuah kegiatan seremonial belaka.
“HUT Otda ini bukan acara seremonial semata. Namun, ini menjadi kenangan akan perjalanan panjang 24 tahun yang lalu. Banyak keberhasilan, kegagalan dan masalah yang kita hadapi. Semua keberhasilan dan kegagalan menjadi catatan kita ke depan untuk membangun kabupaten yang kita cintai ini,” kata Gero.
Dia juga meminta masyarakat Lembata untuk untuk selalu mengingat para tokoh pencetus Otda Lembata yang telah memberikan kontribusi dan pengorbanan baik pikiran, karya waktu dan tenaga sebagai bentuk pengabdian mereka untuk Lewotana/LeuAuq Lepan Batan.
Petrus juga mengingatkan bahwa spirit ta’an to’u (persatuan) dan solidaritas harus terus digelorakan untuk mewujudkan cita-cita Otda Lembata. Apalagi saat ini menurutnya, Lembata masih memiliki beberapa catatan statistik pembangunan yang masih perlu dibenahi mulai dari indeks pembangunan manusia (IPM), angka kemiskinan, infrastruktur dan pendapatan asli daerah (PAD).
Berdasarkan data statistik, jumlah penduduk Kabupaten Lembata sebanyak 142.348 jiwa pada tahun 2023 dengan indeks pembangunan manusia 65,47 poin, angka kemiskinan 25,18%, tingkat pengangguran 4,47%, pertumbuhan ekonomi sebesar 2,60%, dan stunting 15,9%.
Sementara itu, jumlah rumah tidak layak huni sebanyak 9.790 unit rumah dari 33 ribu unit rumah di Kabupaten Lembata.
Tak hanya itu, sambung Ketua DPRD Gero, bahwa setiap tahun terjadi perubahan regulasi di setiap bidang, yang berpengaruh pada kebijakan anggaran yang mengakibatkan sempitnya ruang fiskal daerah. Terkait hal itu, perlu meningkatkan pendapat asli daerah (PAD), sehingga memberi kemandirian fiskal daerah. Namun sejauh ini, kata Ketua DPRD Lembata Petrus, pencapaian PAD Kabupaten Lembata baru mencapai 58,5 miliar atau baru mencapai 5 % dari target pendapatan daerah.
Di tengah sempitnya fiskal daerah, tambah Ketua DPRD Petrus, Pemerintah dan DPRD telah bersepakat untuk mengalokasikan anggaran pada kebutuhan dasar masyarakat, baik di bidang Infrastruktur, Pendidikan, Kesehatan dan pengalokasian anggaran Dana Desa sebesar 46 miliar. Terkait hal itu, kata Ketua DPRD Gero bahwa, semuanya telah tertuang dalam Rancangan APBD Tahun Anggaran 2023 Kabupaten Lembata, yang telah dibahas dan disepakati.
“Di tengah kekurangan fiskal daerah, DPRD dan Pemda telah bersepakat untuk mengalokasikan anggaran pada belanja bidang Pendidikan sebesar 24,39%, bidang Kesehatan sebesar 20,38%, serta alokasi Dana Desa sebesar 46 miliar”, tutur Ketua DPRD Lembata Gero.
Lebih lanjut, Ketua DPRD Lembata Gero, menyampaikan kebijakan dan program strategis daerah yang sedang dikerjakan oleh Pemerintah Daerah dan Lembaga DPRD saat ini, Finalisasi Ranperda RT/RW Kabupaten Lembata Tahun 2023-2042. Nantinya menjadi Perda induk dan strategis Kabupaten Lembata, untuk pembangunan 20 tahun ke depan.
Selain itu pula, ungkap Ketua DPRD Gero, Pemda dan DPDR juga sedang membahas Ranperda APBD TA. 2024, Pembahasan Ranperda Perubahan PDAM menjadi PERUMDA (Perusahaan Umum Daerah), serta pembahasan perubahan Ranperda Pajak dan Retribusi Daerah. Untuk itu, Ia meminta agar adanya kerjasama semua pihak untuk mendukung Pemda dan Lembaga DPRD menjalankan roda pemerintahan saat ini.
Untuk semuanya itu, kata Ketua DPRD Lembata Gero, telah diwujudkan dalam komitmen bersama yang telah ditetapkan dalam program prioritas daerah yaitu, meningkatkan infrastruktur pelayanan dasar dengan memperhatikan aspek lingkungan hidup, kewilayahan dan mitigasi bencana, Membangun SDM yang berkualitas dan berdaya saing, meningkatkan ketahanan ekonomi daerah, serta memperkuat stabilitas politik, ketentraman, dan ketertiban umum serta transformasi pelayanan publik.
Ketua DPRD Lembata Gero juga mengingatkan bahwa, di tahun 2024 yang akan datang kita akan melaksanakan pemilu serentak. Oleh karena itu, kita harus menjaga kondusifitas segala tahapan yang sedang terjadi dan akan terjadi nantinya, dan selalu mempercayakan semuanya pada KPU dan BAWASLU, sehingga semua proses tahapan dapat berjalan hingga akhir. Bagi Ketua DPRD Gero, perbedaan pandangan dan pilihan politik merupakan dinamika dalam kehidupan berdemokrasi. (AAG)