Lewoleba – Ulang tahun ke-34 KSP Kopdit Aneka Karya (Ankara) pada Selasa (10/1/2022) dirayakan dengan cara berbeda. Selain talkshow di tengah kebun milik warga desa Petun Tawa, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, perayaan HUT ke-34 KSP Kopdit Ankara juga ditandai dengan penanaman perdana jagung hibrida.
Puluhan petani dari Desa Petun Tawa turut mengikuti kegiatan tanam perdana di atas lahan milik Bumdes Petun Tawa seluas kurang lebih 1 hektar ini. Dalam talk show ini juga, KSP Kopdit Ankara mengajak generasi milenial untuk kembali bertani.
Tanam perdana jagung hibrida ini merupakan bagian dari program pemberdayaan mikro KSP Kopdit Ankara bagi petani baik anggota maupun non anggota koperasi, di tengah pandemi Covid-19. Jagung hibrida ini kemudian dibeli oleh KSP Kopdit Ankara selanjutnya akan dipasarkan untuk memenuhi permintaan dalam maupun luar daerah Lembata.
Ketua Dewan Pengurus KSP Kopdit Ankara, Yosep Kia Warat, mengatakan, program ini merupakan upaya KSP Ankara meningkatkan pendapatan masyarakat melalui peningkatan produksi jagung hibrida.
Menurutnya, sudah saatnya KSP Ankara menyentuh sektor riil untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Apalagi di tengah Pandemi, Yongki mengatakan, tingkat kemampuan membayar pinjaman anggota menurun.
Program ini menurut Yongki merupakan terobosan baru KSP Kopdit Ankara di usianya yang ke-34, untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Dia juga mengajak anak muda atau generasi milenial untuk melihat peluang bertani khususnya pengembangan jagung hibrida dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.
“KSP Kopdit Ankara melihat sudah saatnya kita harus menyentuh sektor riil. Nah, jagung hibrida sangat potensial di tengah luasnya lahan kita yang belum dioptimalkan,” kata pria yang akrab disapa Yongki Warat ini.
“Berbeda dengan jagung jenis lain, hibrida ini jagung industri yang punya pangsa pasar. Oleh karena itu teman-teman muda, teman-teman milenial mari bergerak bersama Ankara,” lanjutnya.
Sementara itu, General Manager (GM) KSP Kopdit Ankara, Yulius Plea, mengatakan, Lembaga Pemberdayaan Mikro Ankara melihat jagung sebagai sebagai komoditas pertanian asli atau bagian dari kearifan lokal masyarakat Lembata dan Flores Timur. Oleh karena itu, tidak salah jika KSP Ankara menetapkan pertanian jagung hibrida untuk dikembangkan.
Apalagi, dari 28.000 lebih anggota KSP Kopdit Ankara, 80 % di antaranya merupakan petani. Hal ini tidak mudah bagi KSP Kopdit Ankara untuk menjalankan program tanam jagung hibrida ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lembata, Kanis Tuaq, mengatakan, setiap tahun petani di Kabupaten Lembata memproduksi 22.000 ton jangung hibrida. Jumlah ini belum mampu memenuhi permintaan dalam dan luar daerah.
Oleh karena itu, keterlibatan pihak ketiga seperti KSP Kopdit Ankara untuk mendorong peningkatan produksi jagung hibrida menjadi kabar baik bagi masyarakat Lembata. Bukan tanpa alasan, Kanis menjelaskan, masih banyak lahan pertanian di Kabupaten Lembata yang belum dioptimalkan untuk pertanian jagung hibrida.
“Kita perlu ekspansi banyak lahan yang selama ini belum dioptimalkan. Apalagi pihak ketiga seperti koperasi turut terlibat saya yakin peningkatan produksi ke depan semakin tinggi untuk memenuhi permintaan dalam dan luar daerah Lembata,” ungkapnya.
Kanis meyakinkan masyarakat bahwa Pemda Lembata akan terus mendukung setiap upaya pengembangan pertanian seperti menyediakan bantuan mesin pertanian untuk pembajakan lahan, bantuan bibit dan penanganan hama.
Acara penanaman jagung hibrida di hari ulang tahun ke-34 KSP Kopdit Ankara ini juga dihadiri oleh pendiri sekaligus inisiator KSP Ankara, Karolus Tue Ledjap. Perayaan ulang tahun ini juga diwarnai dengan pemotongan tumpeng ulang tahun KSP Kopdit Ankara. (Red)