Lembata – Yayasan Plan Internasional yang bekerjasama dengan KSP Aneka Karya (Ankara) menyerahkan buku Simpanan Pelajar (Simpel) kloter terakhir kepada anak dampingan sebanyak 205 dari total 10.196 yang tersebar di 79 desa.
Kloter terakhir ini diberikan kepada anak dampingan Plan di dua desa yang berada di lokasi pengungsian Tanah Merah yaitu Desa Waimatan dan Lamawolo pada Jumat (25/11/2022).
Dalam sambutannya, Manager Program Implementasi Area (PIA) Lembata, Erlina Dangu mengungkapkan bahwa Lembata merupakan wilayah yang sangat rentan dengan bencana maka perlu upaya kesiapsiagaan anak serta keluarga dalam menghadapi bencana.
“Salah satu cara adalah menyiapkan tabungan yang bisa digunakan dalam situasi darurat ketika terjadi bencana”, ungkap Erlina.
Erlina pun menjelaskan bahwa hal ini penting dilakukan mengingat kondisi pendidikan anak-anak di Lembata, khusus anak-anak dampingan Plan ada yang putus sekolah karena keterbatasan biaya.
Sejauh ini Plan Indonesia melalui Ankara sudah menggelontorkan dana sebesar Rp 4 Miliar untuk membuka tabungan Simpel Siaga di Lembata bagi penerima manfaat anak dampingan atau Sponsored Child (SC) melalui dua tahapan kolaborasi.
Jumlah anggaran pada tahap pertama sekitar 2,6 diberikan kepada 10.053 anak dan masing-masing anak mendapatkan saldo tabungan sebesar Rp250.000,-
Sedangkan tahap kedua sebesar 1,4 Miliar yang diberikan kepada 159 anak. Masing-masing mendapatkan Rp250.000,- dan sisanya penambahan (top up) kepada penerima tahap pertama sebesar Rp142.000,-.
Tabungan yang diberikan Plan kepada anak dampingan dari hari ke hari mengalami peningkatan. Pada saat penyerahan buku tabungan yang dihadiri oleh Penjabat Bupati Lembata, Marsianus Djawa, diketahui ada tabungan anak dampingan yang sudah mencapai angka 3 juta rupiah.
“Selain memberikan tabungan Simpel Siaga, Plan bersama Ankara juga memberikan dampingan finansial literasi kepada orangtua agar dapat membangun kesadaran mereka tentang pentingnya menabung,” ungkap Erlina.
Erlina berharap, Simpel Siaga ini bermanfaat bagi anak dan keluarganya jika sewaktu-waktu terjadi bencana. Minimal mereka dapat menolong dirinya sendiri untuk bangkit dari situasi darurat saat bantuan pemerintah dan pihak lainnya belum tiba.
Ketua KSP Kopdit Ankara, Yongki Warat yang yang hadir dalam kesempatan ini, menyampaikan limpah terima kasih kepada Plan Indonesia yang telah memberikan kepercayaan kepada Ankara.
Dana yang dipercayakan Plan kepada Ankara adalah dana kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana sehingga yang dibutuhkan adalah mekanisme yang baik, tepat dan cepat untuk menghadapi situasi darurat.
“Dari sekian lembaga keuangan yang ikut penawaran, kami lolos seleksi maka praktis kami sangat siap dengan situasi tak terduga ataupun situasi terburuk yang akan dihadapi oleh penerima manfaat,” ungkap Yongki.
Ankara sudah berkomitmen untuk menjalankan perjanjian yang sudah ditandatangani hari ini. “Apabila dana ini dibutuhkan sewaktu-waktu oleh penerima manfaat maka akan kami penuhi,” tutupnya.
Penjabat Bupati Lembata, Marsianus Djawa menyampaikan banyak terimakasih kepada Plan Indonesia dan Ankara sebab sudah banyak berkontribusi dalam mengatasi persoalan di Kabupaten Lembata.
“Memang sejauh ini pemerintah tidak banyak memperhatikan Plan dan Koperasi. Urusan kita sebatas koordinasi tapi terimakasih banyak karena sudah banyak membantu pemerintah mengatasi masalah di Lembata,” tutupnya.