Lewoleba – Tangis keluarga pecah di ruang Jenazah RSUD Lewoleba ketika satu orang jenazah korban banjir Ile Ape teridentifikasi. Korban merupakan guru TKK, Dewi Sartika Lewotolok di Desa Amakaka, Kecamatan Ile Ape bernama Nurul Hidayati.
Anak laki-laki korban, Juna Witak tidak bisa berbuat apa-apa. Dia hanya bisa memandang jasad ibunya terbujur kaku di dalam ruang jenazah.
Juna dan keluarganya yang menangis histeris tidak percaya kalau Nurul Hidayati merupakan salah satu korban banjir bandang yang berasal dari Gunung Ile Lewotolok, Minggu (4/4) dini hari.
Kepala SDK Lewotolok yang juga merupakan kerabat korban mengisahkan, Bernardus Butu, dia bersama warga menemukan jasad Nurul di tepi pantai desa Amakaka pada Senin (5/4) pagi sekitar pukul 09.30 Wita.
Korban dibawa ke RSUD Lewoleba dan rencananya dimakamkan di Lewolein, Kecamatan Lebatukan. “Kami temukan di antara himpitan batu dan kayu di pantai sisa material banjir,” kata Bernardus saat ditemui di RSUD Lewoleba.
Juna Witak, anak laki-laki dari Nurul merupakan salah satu korban selamat dari banjir yang menyapu pemukiman warga di wilayah Ile Ape tersebut.
Juna masih kelihatan trauma dengan kejadian yang menimpa dirinya. Bernardus Butu mengisahkan, pada malam naas tersebut Nurul masuk ke dalam rumah untuk beristirahat usai berdoa. Sementara Juna masih bermain game.
“Tidak lama bunyi gemuruh banjir, robohkan rumah, sekejap langsung bawa seret semua,” ungkap Bernardus.
Tak lama kemudian banjir besar datang dari arah gunung Ile Lewotolok diawali bunyi gemuruh. Banjir tersebut menyeret rumah-rumah warga termasuk rumah di mana Juna dan ibunya tinggal.
Juna selamat dari bencana tersebut meski menderita luka-luka. Sedangkan nyawa ibunya tidak tertolong.
Keluarga korban yang tidak mau namanya disebutkan, mengisahkan pihak keluarga awalnya tidak tahu Nurul jadi korban bencana. Suami korban yang berada di Kalimantan menginformasikan via telepon bahwa istrinya masih belum ditemukan.
“Suaminya telepon kalau anaknya dapat, mamanya hilang. Tadi malam saya suruh keluarga ke sana dan dapat di pantai. Dikenali wajah dari tahi lalat,” kata dia. (Red)