LEMBATA – Kepala Dinas Pariwisata Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Kabupaten Lembata, Johanes Kia Wuwur (Jack Wuwur), mengatakan, semua aktivitas bisnis pariwisata di Lembata harus dilihat sebagai bagian dari upaya mempromosikan destinasi wisata di Lembata.
Hal ini dikatakan Jack merespon adanya aktivitas bisnis pariwisata oleh pelaku usaha asing di Lembata yang mulai nampak beberapa bulan belakangan. Pelaku wisata ini menjual destinasi wisata di instagram dan menawarkan wisata eksklusif seperti mendaki gunung Ile Lewotolok dan whale watching dan mengunjungi beberapa pantai di Lembata.
“Kita melihatnya positif. Nanti kalau ada hal yang perlu dikonsultasikan berkaitan dengan kepentingan dan keberadaan usaha mereka nanti kita cek. Prinsipnya kalau ada teman-teman kita baik tur operator Indonesia maupun tur operator nasional, yang menjual objek wisata termasuk di Lembata itu positif,” kata Jack di Lewoleba, Jumat, 21 Juni 2024.
Meski Demikian Jack mengatakan pihaknya akan terus memantau aktivitas bisnis wisata para pelaku usaha ini, untuk memastikan bahwa bisnis yang mereka jalankan bersifat legal dan berafiliasi dengan pelaku bisnis lokal di Lembata.
“Mereka paling tur operator. Jadi kita paling pantau karena itu para pelaku wisata juga mereka perlu yang namanya kenyamanan berusaha. Aktivitas usaha mereka dapat mendatangkan kunjungan wisata yang signifikan,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa beberapa tur operator di Lembata bahkan memfasilitasi para wisatawan ini untuk menjajal spot wisata ekstrim seperti pendakian gunung api aktif Ile Lewotolok. “Prinsipnya kita semua yang ada di daerah itu merespon baik para pelaku wisata di bidang pariwisata,” ujar Jack.
Meski demikian, di sisi lain, aktivitas wisata model para pelaku bisnis model ini bisa menjadi ancaman bagi pelaku UMKM di Lembata. Pasalnya, mereka melengkapi semua kebutuhan paket wisata yang harusnya bisa disediakan oleh para pelaku UMKM di Lembata.
“Contohnya, mereka menyediakan tenda-tenda untuk camping di pantai atau whale watching dengan kapal mereka. Lalu UMKM kita yang menyediakan tenda camping portable, pemilik perahu di pesisir itu mau dikemanakan?” kata John Batafor, tokoh muda Lembata kepada BentaraNet.
Ia mengingatkan pemerintah untuk segera memikirkan regulasi daerah, untuk mengatur bisnis pariwisata di Lembata sekaligus melindungi pelaku UMKM lokal. Regulasi yang diharapakan juga bisa memberikan rasa nyaman kepada semua pelaku bisnis di Lembata. (BN/001)