Lewoleba – Erupsi gunung api Ile Lewotolok pada Minggu (29/11/2020) lalu, masih menyisahkan berbagai persoalan di awal tahun 2021. Selain ratusan ternak warga mati, erupsi ini pun menyebabkan puluhan rumah di beberapa desa rusak berat.
Kasus rumah warga yang rusak paling banyak terdapat di Desa Lamawara dan Bungamuda, Kecamatan Ile Ape. Atap rumah-rumah ini bolong dihantam material letusan gunung api.
Untuk mengatasi persoalan ini, Koordinator Relawan Taman Daun, John Batafor menyatakan komitmennya untuk membedah rumah-rumah warga yang rusak ini. Sebanyak 20 rumah akan dibedah selama Januari 2021.
“Apalagi sekarang ini sudah memasuki musim hujan, warga tentu membutuhkan kenyamanan saat mereka pulang ke desa mereka masing-masing,” kata John kepada BentaraNet, Jumat (1/1/2021).
Sebelumnya sudah ada delapan rumah warga di Desa Bungamuda dan Lamawara yang mereka bedah.
John mengatakan, berbagai persoalan sosial ekonomi yang masih menimpa masyarakat Lembata, mendorongnya untuk bertekad terus berbuat lebih banyak kebaikan selama tahun 2021.
“Saya pastikan bahwa bulan Januari ini 20 rumah dengan kondisi yang rusak parah selesai. Ini tidak hanya sekedar kado tahun baru untuk masyarakat Ile Ape, tapi ini juga merupakan komitmen awal tahun kami untuk terus berbuat hal baik selama 2021,” ujar John.
Aksi bedah rumah yang dilakukan Komunitas Taman Daun ini menurut John turut meminimalisir uang negara yang harus dikeluarkan untuk mengatasi persoalan sosial masyarakat.
“Ini sebuah realita yang kita temukan. Kalau tidak dari kita yang lakukan gemohing, jangan sampai pemerintah daerah keluarkan uang lebih besar lagi. Apalagi Lembata sudah ditetapkan jadi daerah tertinggal, jangan sampai menjadi lebih tertinggal lagi setelah bencana erupsi ini,” ungkap John.
Menurutnya, salah satu indikator sebuah daerah dinyatakan tertinggal adalah rumah tidak layak huni. “Sehingga kalau kita tidak secepatnya selesaikan persoalan ini maka sudah pasti kita semakin tertinggal,” kata John.
Spirit Gemohing di Tengah Bencana
Aksi bedah rumah bagi warga terdampak erupsi Ile Lewotolok ini juga jadi momentum bagi Komunitas Taman Daun untuk menggelorakan kembali semangat gemohing yang perlahan mulai pudar dalam kehidupan sosial masyarakat Lamaholot.
Terbukti saat beberapa kali aksi bedah rumah ini, beberapa orang muda di Desa Bungamuda dan Lamawara turut terlibat.
“Nanti juga beberapa teman-teman muda dari dua desa ini yang pulang ke kampung pada siang hari, akan bersama kami untuk mengganti atap seng warga yang rusak parah,” kata John.
Dengan bergabungnya orang muda dari dua desa ini, dalam sehari John memastikan bisa dua atau tiga rumah yang selesai dibedah. “Teman-teman muda dari desa bergabung bersama kami. Jadi dalam sehari kami bisa membedah dua sampai tiga rumah. Kami dibagi per kelompok,” kata John.
“Dengan gemohing saya pikir kita bisa keluar dari persoalan yang saat ini sedang melanda masyarakat di lereng gunung Ile Lewotolok,” imbuhnya. (Red)