• About
  • Contact
  • Advertise
  • Careers
Tuesday, September 19, 2023
  • Login
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Bentara
  • Home
  • Polkam
  • Ekbis
  • Hukrim
  • BudPar
  • Humaniora
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Home
  • Polkam
  • Ekbis
  • Hukrim
  • BudPar
  • Humaniora
  • Kesehatan
  • Pendidikan
No Result
View All Result
Bentara
No Result
View All Result
Home Uncategorized

Korban Penganiayaan di Watodiri Masih Trauma, Keluarga Minta Polisi Tahan Para Pelaku

by BentaraNet
in Uncategorized
0

Wilhelmus Waleng (kiri) bersama istrinya Ursula Deran saat ditemui di Wangatoa, Kota Lewoleba, Rabu (16/6/2021). Selain mengalami trauma, keduanya sampai saat ini belum pulang ke rumah di desa Watodiri karena merasa belum aman / Sumber Foto : Pos Kupang

0
SHARES
149
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Lewoleba – Wilhelmus Waleng, korban penganiayaan di desa Watodiri, Kecamatan Ile Ape, mengalami trauma cukup parah. Dia dan istrinya, Ursula Deran sampai saat ini belum berani kembali ke rumah di desa Watodiri sejak tindakan kriminal tersebut dialami. 

Korban masih merasa takut karena tiga orang pelaku sampai saat ini belum ditahan. Untuk sementara waktu, korban memilih tinggal di rumah mertuanya di desa Muruona, Kecamatan Ile Ape.

Wilhelmus Waleng dianiaya tiga orang warga di desa tersebut, pada Selasa (8/6/2021) siang. Ketiga terduga pelaku yakni HK, SS dan EI disebut masih memilik hubungan keluarga dengan korban. 

“Waktu kejadian itu, Saya dengar tetangga teriak. Saya datang sudah habis dianiaya. Kami masih takut tinggal di kampung, jadi sekarang tinggal di Muruona, di rumah orangtua saya,” kata Ursula Deran saat ditemui bersama suaminya di Wangatoa, Kota Lewoleba, di rumah salah satu kerabatnya, Rabu (16/6).

Menurut Ursula, suaminya adalah tulang punggung keluarga yang mencari nafkah sebagai petani dan nelayan untuk menghidupi lima orang anak. Sejak kejadian penganiayaan itu, korban belum bisa bekerja lagi walau keadaan ekonomi tidak stabil.

“Sejak kasus itu (Wilhelmus) belum pernah turun melaut lagi,” ungkap Ursula sedih. Dia sendiri berharap proses hukum pidana tetap dilanjutkan dan tiga orang pelaku itu bisa segera ditahan guna menjamin rasa aman keluarga.

“Rumah kami dekat, bersebelahan (dengan rumah para pelaku), jadi kami rasa belum aman,” katanya.

Wilhelmus sendiri masih terlihat trauma. Bekas luka di lehernya sudah ditutup plester. Dia mengakui ketiga pelaku yang menganiaya dirinya itu masih berhubungan keluarga dekat dengan dirinya.

“Saya panggil mereka itu om (paman),” katanya.

Dia berujar motif penganiayaan dirinya tentu masih ada sangkut pautnya dengan kasus pembunuhan almarhum Kanisius Tupen di desa Watodiri tahun lalu.

Melalui pesan Facebook, Wilhelmus diminta untuk mengunggah sebuah video bloding (orang kerasukan) di media sosial. Dia menolak hingga akhirnya dianiaya oleh ketiga orang pelaku tersebut.

Polisi telah memeriksa Wilhelmus Waleng dan seorang anaknya sebagai saksi. Selain itu, ketiga terduga pelaku juga sudah menjalani pemeriksaan sebagai saksi oleh penyidik Polres Lembata.

Kapolres Lembata AKBP Yoce Marthen melalui Kasat Reskrim Iptu Komang Sukamara memastikan kasus penganiayaan itu masih dalam tahap penyelidikan. Penyidik Polres Lembata masih mendalami peran para saksi dalam kasus tersebut.  

“Kita masih dalami peran para pelaku,” ungkap Sukamara.

Sementara itu, ditemui terpisah, perwakilan keluarga korban, Yosep Deke berharap para pelaku bisa ditahan polisi untuk meminimalisasi potensi gangguan kamtibmas di desa Watodiri. 

“Kami harap penyidik tuntaskan kasus ini juga sebagai bagian dari upaya menjaga situasi kamtibmas yang kondusif di kampung,” tandasnya. (Red)

Next Post
Oknum Guru Diduga Gelapkan Uang Meteran Listrik Warga Banitobo Senilai Rp 26,5 Juta

Oknum Guru Diduga Gelapkan Uang Meteran Listrik Warga Banitobo Senilai Rp 26,5 Juta

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Saat Masyarakat Belabaja Gotong-royong Memperbaiki Segmen Kritis Jalan Kabupaten

2 years ago

Pemda Lembata Wajibkan ASN Lakukan Rapid Test Antigen

2 years ago

Popular News

Plugin Install : Popular Post Widget need JNews - View Counter to be installed

Connect with us

Kirim E-mail :

Untuk kritik, saran dan pertanyaan lainnya, silahkan kirim pesan anda untuk BentaraNet di bentara.redaksi01@gmail.com

Site Links

  • Log in
  • Entries feed
  • Comments feed
  • WordPress.org

About Us

Kami menyajikan berita akurat, mendalam dan edukatif untuk anda.

  • About
  • Contact
  • Advertise
  • Careers

© 2023 - Bentara.net

No Result
View All Result
  • Home
  • Polkam
  • Ekbis
  • Hukrim
  • BudPar
  • Humaniora
  • Kesehatan
  • Pendidikan

© 2023 - Bentara.net

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
Sign In with Linked In
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In