Larantuka – Koalisi Rakyat Bersatu Flores Timur (KRBF) mendatangi Inspektorat Daerah Kabupaten Flores Timur terkait kasus dugaan korupsi air minum Ile Boleng yang yang menelan anggaran Rp 13 miliar dari APBD 2018.
Dalam aksinya, Kamis (17/12/2020), KRBF menuntut Inspektorat Daerah Kabupaten Flores Timur agar segera menyerahkan hasil audit kerugian negara untuk diserahkan ke Kejaksaan Negeri Larantuka.
“Hari ini KRBF turun mendatangi APH terkait laporan-laporan yang sudah disampaikan ke APH,” Maria Sarina Romakia, Ketua KRBF.
“Jadi, tadi kami ke inspektorat menuntut agar segera menyerahkan LHP (Laporan Hasil Pemeriksaan) ke kejaksaan karena dari kejaksaan meminta untuk menghitung kerugian negara terkait kasus air Ile Boleng,” lanjutnya.
Menanggapi hal ini, Kepala Inspektorat Daerah Kabupaten Flores Timur, Anton Lebi Raya, kepada wartawan di ruangan Sekretaris Daerah (Sekda) Flotim mengatakan, kedua lembaga antara inspektorat dan kejaksaan selalu berkoordinasi terkait proses audit keuangan negara.
Walaupun begitu, ada sejumlah kendala yang dihadapi tim auditor sehingga LHP belum bisa diserahkan ke Kejaksaan Negeri Larantuka.
“Secara faktual, jumlah objek yang kita periksa tidak sebanding dengan jumlah auditor kita. Jadi untuk melaksanakan perhitungan ini, dibutuhkan kecermatan, butuh kehati-hatian, mendudukan peran dari setiap orang dengan tanggungjawab yang berimplikasi pada hasil perhitungan,” katanya
Dikatakan Anton, Inspektorat Daerah Kabupaten Flores Timur juga punya keinginan seperti apa yang disampaikan publik bahwa proses audit yang dilakukan harus bisa berjalan secepata mungkin.
Namun, untuk mengasilkan LHP itu butuh proses karena pembebanan tugas dan tanggungjawab.
“532 objek yang kita periksa, dengan kekuatan personil kita hanya 23 untuk Kabupaten Flores Timur. Sedangkan secara normal, minimal kita butuh 80 auditor. Artinya kita semua berkeinginan segala sesuatu cepat,” kata Anton.
“Itu bagian dari proses tetapi ujung dari LHP kita yaitu pembebanan tanggungjawab dan itu tidak gampang. Disinilah proses perhitungan itu tidak secepat kilat karena butuh kecermatan, butuh kehati-hatian, butuh ketelitian,” pungkasnya.