Lewoleba – Pihak sekolah SMP dan SMA Anugerah Kasih Lewoleba, Kabupaten Lembata tidak memberlakukan sistem shift atau sesi dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) saat Lembata masih berstatus PPKM Level II.
Kebijakan ini diambil pihak sekolah mengingat kapasitas ruangan yang ada masih bisa mengakomodir jumlah siswa dan bisa memenuhi aturan jaga jarak.
Meski demikian, Kepala Sekolah SMA Anugerah Kasih Lewoleba, Dominikus Kumanireng kapada BentaraNet, Jumat (11/2/2022), mengatakan, pihaknya tetap memberlakukan penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Para siswa diwajibkan mencuci tangan dengan air mengalir dan hand sanitizer sebelum masuk ke ruang kelas, dan wajib mengenakan masker yang telah disediakan pihak sekolah.
“Dengan melihat jumlah peserta didik baik SMP maupun SMA sesuai dengan rombel yang ada, contohnya di SMP satu rombel terdiri dari 17 siswa jadi kalau dibagi dalam dua kelas kan satu kelas ada yang tujuh orang. Sementara ruangannya memungkinkan kenapa kita harus pakai dua sesi,” kata Dominikus.
Sementara itu untuk SMA, jumlah siswa sesuai dengan rombongan belajar dalam satu sesi hanya diisi oleh 9 siswa sehingga tidak ada pembagian kelas dalam dua sesi.
“Jadi kalau pakai dua sesi untuk sementara belum. Kalau memang ke depan sama dengan kabupaten lain mau tidak mau kita pakai sesi,” lanjutnya.
Meski tidak membagi kelas untuk satu rombongan belajar ke dalam dua sesi, pihak sekolah SMP dan SMA Anugerah Kasih tetap memberlakukan penerapan protokol kesehatan selama berada di lingkungan sekolah.
Pihak sekolah juga menyediakan hand sanitizer dan masker untuk semua anak sekolah, juga memberlakukan aturan jaga jarak selama KBM berlangsung dengan sistem satu meja satu siswa.
Dominikus menekankan, pihaknya selalu mengedepankan aspek kesehatan dan keselamatan anak sekolah dari ancaman pandemi Covid-19 selama aktivitas siswa di lingkungan sekolah.
“Dari sekolah, terkait protokol kesehatan kita seudah siapkan semua perlengkapan mulai dari hand sanitizer dan masker, anak-anak tinggal pakai.”
“Karena kesehatan lebih penting dan paling utama. Jadi kalau kita sehat dengan sendirinya semua kegiatan pasti bisa kita lakukan,” pungkansya. (Red)