SoE – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Linus Lusi menegaskan, untuk mengubah kondisi Pendidikan di NTT, hal utama yang perlu dilakukan adalah mengembalikan harkat dan martabat Guru.
Pendidikan yang berkualitas dimulai dari penghargaan bagi jasa para guru yang berjerih lelah mendidik dan membimbing para anak didiknya.
“Kembalikan dulu harkat dan martabat Guru di NTT, baru kita benahi elemen-elemen yang tersebar dalam 8 Standar Nasional Pendidikan itu,” ujar Lusi, Selasa (25/8/2020) di aula SMK Negeri 2 SoE.
“Kita mau supaya guru kita, pendidikan kita berjalan secara cepat dan revolusioner,” tambah Lusi.
Lusi merupakan Kepala Dinas P dan K Provinsi NTT yang baru melakukan kunjungan ke semua Kabupaten dalam rangka menyuarakan tentang restorasi pendidikan di Bumi Flobamorata.
Setelah dari Kabupaten Kupang, berikutnya Lusi bersafari ke Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) untuk bertemu dengan Kepala SMA dan SMK se-kabupaten TTS.
Restorasi pendidikan dimaksud dilaksanakan untuk mencapai NTT Cerdas, NTT Bangkit, NTT Sejahtera melalui penguatan berbagai komponen pendukung termasuk leadership yang digerakan oleh kepala sekolah dan juga yayasan.
“Sehingga anak-anak kita tidak boleh tertinggal dalam berbagai aspek, baik literasi, numerasi maupun pendidikan karakter,” ujar Lusi.
Hadir dalam rapat koordinasi MKKS SMK dan SMA se Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) dengan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Kepala Dinas P dan K Kabupaten TTS, Edison Sipa.
Lusi menyebut kehadiran Kepala Dinas P dan K Kabupaten TTS sebagai bentuk kolaborasi yang baik dalam memajukan pendidikan di NTT. Meskipun dalam tataran tugas, Kabupaten dan Provinsi di tempat sejajar dalam kewenangan pengelolaan sekolah menengah dan sekolah dasar.
“Dalam pengembangan mutu (pendidikan), ini adalah satu kesatuan dibawah naungan Dinas Pendidikan Provinsi,” jelas Lusi.