Penulis : Broin Tolok
LEMBATA – Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Melki Laka Lena menyebut bahwa persoalan Stunting karena kurangnya kesadaran publik.
“Persoalan Stunting yang mendasar adalah kesadaran publik untuk memahami terkait dengan Stunting itu sendiri dan juga mengetahui sebab-sebabnya dan bagaimana cara menyelesaikannya,” ungkap Melki Laka Lena, ketua DPD 1 partai Golkar NTT usai memberikan sambutan pada acara Promosi dan KIE Program Percepatan Penurunan Stunting di wilayah khusus bersama mitra kerja Komisi IX DPR RI, bertempat di Ballroom Olimpik, Jumat (18/8/2023).
“Tentu caranya macam-macam. Ada banyak caranya yaitu salah satunya adalah kita kampanye penurunan Stunting bersama BKKBN provinsi NTT dan BKKBN pusat,” sambung anggota DPR RI fraksi partai Golkar.
Menurutnya, acara hari ini sebenarnya untuk membangun kesadaran kolektif secara bersama dalam melakukan praktek-praktek mulai dari diri sendiri dan keluarga.
“Kami mengingatkan bahwa para ibu-ibu dan bapak-bapak yang besok-besok berkeluarga harus mempraktekkannya dalam keluarga. Mulai mendahulukan ibu yang makan duluan kemudian mengurangi rokok dan minuman keras untuk menjaga kesehatan ibu dan bayi,” katanya.
Sementara, sekretaris BKKBN provinsi NTT, Michael Yance mengatakan, persoalan Stunting menjadi tanggung jawab semua pihak.
“Untuk Penangganan Stunting tentunya harus melibatkan banyak pihak, tidak hanya pemerintah,” tegas Yance.
Dikatakannya, masalah Stunting harus diperangi dari keluarga masing-masing.
“Stunting itu bukan penyakit. Mari sama-sama kita memberantas Stunting dari keluarga,” tutup Michael Yance.