LARANTUKA, BENTARA.NET – Dalam rangkaian kunjungan kerja ke Desa Wulublolong, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga menyempatkan waktunya bertemu dan berdialog langsung dengan ibu penganyam di Rumah Di Anyam, Rabu, 24 Mei 2023.
Menteri PPPA memberikan apresiasi Du Anyam yang merupakan pelaku UMKM yang fokus memberdayakan perempuan dengan cara meningkatkan kesejahteraan melalui hasil kerajinan tangan di Indonesia.
“Saya memberikan apresiasi yang tinggi kepada Du Anyam yang memiliki kepedulian sosial yang tinggi membantu meningkatkan kesejahteraan para perempuan di Flores Timur. Mereka tekun melatih kelompok perempuan untuk menghasilkan anyaman yang berkualitas dan membantu mencarikan pangsa pasar agar produk anyaman bisa dijual dengan harga yang pantas,” ujarnya.
Lahirnya Du Anyam berangkat dari tingginya masalah sosial ekonomi di Flores Timur untuk membantu perempuan agar mandiri secara finansial dan mendapat kehidupan yang sejahtera.
Ia berharap, ibu-ibu yang menjadi koordinator penganyam bisa mengajak mama ibu-ibu yang lain untuk bergabung. Karena, jika perempuan sudah saling support satu sama lain, akan menjadi kekuatan ekonomi yang luar biasa, apalagi perempuan mendominasi setengah dari total penduduk di Indonesia,” ujar Menteri PPPA
Hanna Keraf selaku salah satu Co-Founder Du Anyam mengatakan kegiatan menganyam adalah salah satu cara untuk mengakomodir keahlian mereka dengan memanfaatkan sumber daya alam di sekeliling.
Menganyam sudah bukan lagi mengisi waktu luang tetapi juga pekerjaan utama yang bisa meningkatkan kesejahteraan kaum perempuan.
“Ada yang menganyam sambil menunggu pasien di puskesmas atau menjemput anak sekolah. Ketekunan mama-mama penganyam di sini patut kita hargai,” ujar Hanna.
Menurut dia, dari ibu-ibu di Desa Wulublolong, dapat dilihat praktek baik upaya pemberdayaan kelompok perempuan di desa agar bisa mandiri secara ekonomi.
“Mereka ini mama-mama yang tangguh luar biasa, Keteguhan mereka untuk memilih berkarya di negeri sendiri patut kita berikan apresiasi yang tinggi. Di tengah modus rayuan dari calo tenaga kerja untuk bekerja di luar provinsi atau di luar negeri dengan gaji besar, mereka tidak mudah terbujuk,” jelasnya.
Hingga kini, Du Anyam telah memberdayakan lebih dari 1.600 penganyam perempuan yang berada di lebih 54 desa yang tersebar di Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan, dan Papua dengan tiga pilar utama: Memberdayakan Perempuan, Mempromosikan Budaya, dan Meningkatkan Kesejahteraan.
Pemberdayaan perempuan yang dilakukan Du Anyam ini dilakukan dengan pendampingan hulu hilir, memberikan akses market, pelatihan-pelatihan, standarisasi desain untuk terus mencapai hasil produksi yang berkualitas.
Dengan memberikan akses uang tunai dari karya ibu penganyam, Du Anyam sebagai kewirausahaan sosial diharapkan dapat mewujudkan pemerataan pendapatan khususnya bagi perempuan, sehingga dapat memberikan kontribusi bagi kehidupan rumah tangga dan mengubah mindset para perempuan untuk tidak pergi ke luar negeri, dan memanfaatkan keterampilan warisan budaya lokal untuk menyambung kebutuhan hidup, sehingga potensi terjadinya TPPO dapat dicegah.
Tentang Du Anyam
Du Anyam adalah sebuah kewirausahaan sosial yang berdiri pada tiga pilar utama: Memberdayakan Perempuan, Mempromosikan Budaya, dan Meningkatkan Kesejahteraan. Du Anyam berdiri dengan tujuan utamanya memberdayakan perajin perempuan yang berada di pelosok Indonesia melalui pembuatan produk kerajinan tangan.
Du Anyam mengadopsi model bisnis end-to-end kepada para perajin atau komunitas penganyam dengan memberikan akses uang tunai, desain, pelatihan keterampilan, standar kualitas dan pemasaran. Ragam koleksi yang Du Anyam hadirkan berupa suvenir perusahaan, amenities hotel, hingga dekorasi rumah, yang telah tersedia di pasar lokal dan internasional.
Hingga kini, Du Anyam telah memberdayakan 1600 lebih penganyam perempuan yang berada di 54 desa yang tersebar di Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan, dan Papua. Sembari menjaga komitmen dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal yang menyeluruh, Du Anyam juga terus mempromosikan kerajinan anyaman Nusantara.
Du Anyam berkesempatan menjadi partner Badan Restorasi Gambut (BRG) di Kalimantan Selatan sejak tahun 2021, dan juga menjadi satu-satunya kewirausahaan sosial yang menjadi supplier di IKEA Indonesia semenjak tahun 2022. Dedikasi Du Anyam ini juga telah diakui dalam berbagai ajang penghargaan diantaranya World Craft Council dan Good Design Awards secara berturut-turut pada tahun 2018, 2020, dan 2021, B20 Sustainability 4.0 Award untuk kategori Women in Sustainability.
Pencapaian lainnya yang diraih oleh Du Anyam diantaranya, terpilihnya Du Anyam sebagai official merchandise di event Asian Games 2018, Konferensi Bank Dunia IMF dan Konferensi Tingkat Tinggi G20.***