Lewoleba – Aktivitas vulkanik gunung api Ile Lewotolok masih terus terjadi. Jumat (8/1/2021) pagi pada Pukul 08.20 WITA, Ile Lewotolok mengalami erupsi dengan tinggi kolom abu teramati ± 1.000 m di atas puncak (± 2.423 m di atas permukaan laut).
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat
Pos Pemantau Gunung Api Ile Lewotolok, Badan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) KESDM melaporkan, erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 20 mm dan durasi ± 25 detik.
Erupsi ini disertai gemuruh sedang. Saat ini Ile Lewotolok berada pada status Level III (Siaga) dengan rekomendasi masyarakat di sekitar Gunung Ile Lewotolok agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak atau kawah gunung dan di dalam area sektoral di arah Tenggara sejauh 4 km dari puncak Gunung Ile Lewotolok hingga ke pantai.
Petugas di Pos Pemantau Gunung Api Ile Lewotolok, Stanislaus Arakian mengimbau masyarakat jangan panik. “Selalu siaga dan terus pantau aktivitas Ile lewotolok dari sumber yang terpercaya,” kata Stanislaus melalui pesan WhatsApp.
Sementara itu, di tengah aktivitas vulkanik gunung api Ile Lewotolok yang masih terus berlangsung, Pemerintah Kabupaten Lembata telah memulangkan sebagian besar pengungsi, minus warga Desa Jontona, Kecamatan Ile Ape Timur.
Informasi yang dihimpun BentaraNet, warga di beberapa desa sudah mulai kembali mengungsi di beberapa titik yang dirasakan aman. Sebagian besar warga Desa Lamawara memilih untuk mengungsi di kawasan kebun warga di Parekwalang. (Red)