Lewoleba – Bencana banjir dan longsor yang meluluhlantakan dua kecamatan di Ile Ape telah menggugah rasa kemanusiaan sesama warga masyarakat. Petang tadi (5/4/2021), Gerakan Pemuda Puor Meluwiting Tanggap Bencana menyerahkan bantuan dari seluruh warga Desa Puor dan Puor B di Kecamatan Wulandoni untuk para korban bencana banjir dan longsong di Ile Ape dan Ile Ape Timur ke dua posko tanggap darurat yang didirikan Pemkab Lembata.
Bonevantura Paulus Prasong, oordinator gerakan para pemuda ini mengatakan, ini adalah gerakan spontan dari masyarakat kampung Puor Meluwiting yang terdiri dari dua desa yakni Puor dan Puor B. Warga kampung ini dikoordinir oleh masing-masing kepala desanya, bersama-sama dengan ketua dewan stasi mengumpulkan bantuan dari semua warga masyarakat untuk para korban bencana.
“Gerakan ini hasil koordinasi Bapa Mikael Labi Wuwur, Kades Puor dan Bapa Yoseph Kiwa Lamak, Kades Puor B bersama Ketua Dewan Stasi Balthasar Alior. Kami anak-anak muda yang jalan dari rumah ke rumah untuk kumpulkan bantuan dari warga. Mereka, warga menyampaikan bantuan dengan pesan agar saudara-saudara korban bencana kuat dan tabah menghadapi cobaan ini,” ungkap Bone dalam rilis yang diterima BentaraNet.
Menurut Bone, warga mengumpulkan natura berbentuk beras, pisang, buah alpukat dan sayur labu. Semua bantuan itu mereka hantarkan dengan satu truk, berangkat dari Puor pada pukul 13.00 siang tadi dan saat tiba di Lewoleba mereka langsung menyerahkannya ke Posko SMPN I Nubatukan dan Posko Aula Kelurahan Selandoro.
“Di Posko SMPN I belum ada pengungsi yang tiba di posko itu, bantuan diterima Pak Camat Nagawutun selaku penanggungjawab posko tersebut. Sementara di Posko Selandoro, sudah ada pengungsi dan bantuan diterima oleh Bapa Lurah Selandoro. Mereka mengapresiasi gerakan solidaritas sesama warga ini dan kebetulan kami menjadi kelompok warga pertama yang datang membantu,” ungkap Bona.
Kepala Desa Puor B, Yoseph Kiwa Lamak yang mendampingi anak-anak muda ini mengatakan, apa yang dilakukan ini adalah bentuk solidaritas nyata warga kampung Puor untuk saudara-saudaranya di Ile Ape dan Ile Ape Timur yang menjadi korban bencana ini. Ia mengharapkan agar langkah ini diikuti oleh semua orang Lembata agar penderitaan saudara-saudara korban dapat sedikit diringankan.
Menanggapi gerakan yang dilakukan oleh adik-adiknya dari kampung ini, jurnalis senior asal Puor Meluwiting di Jakarta, Ferdinand Lamak mengungkapkan rasa bangganya atas gerakan solidaritas warga sipil untuk membantu saudara-saudaranya yang menjadi korban bencana ini.
“Semangat solidaritas mereka adalah ungkapan rasa kemanusiaan yang semoga menginspirasi Lembata secara keseluruhan, karena kita adalah satu. Salut untuk teman-teman dari Puor, kalian tinggal nun jauh di puncak Labalekan sana, dalam situasi alam yang sangat tidak bersahabat, namun kalian yang pertama datang ke Lewoleba mengantarkan bantuan dari warga masyarakat. Bangga dan menginspirasi.”
Ia berterima kasih kepada kedua kepala desa di kampung Puor, juga ketua dewan stasi Santo Petrus Puor karena telah menggerakan masyarakat untuk gerakan yang baik ini. “Ama Markus, Ade Yos, Ade Bona, kalian telah menunjukkan rasa solidaritas kemanusiaan yang menembus batas, karena kita adalah satu, Satu Lembata,” ungkap Lamak. (Red)