LEMBATA – Penjabat Bupati Lembata, Paskalis Ola Tapobali, mengatakan, perhelatan Festival Lamaholot tahun 2024 saat ini sedang dievaluasi setelah berakhir pada Sabtu (19/10) lalu.
Meski secara teknis event yang masuk dalam agenda Karisma Event Nusantara (KEN) ini dinilai berhasil, namun beberapa catatan penting terkait Festival Lamaholot perlu dievaluasi untuk perbaikan ke depan.
Beberapa di antaranya yakni kurangnya perhatian penyelenggara terhadap manajemen pengelolaan sampah di lokasi event dan garis lintas koordinasi antara penyelenggara dan pihak ketiga seperti vendor, pelaku UMKM, dan pengisi acara.
“Persoalan yang ditemukan di lapangan itu salah satunya adalah sampah. Terus yang berikutnya itu adalah soal kursi itu dengan UMKM. Saya sudah perintahkan untuk menggelar rapat evaluasi kemudian menemukan apa sebenarnya yang terjadi,” kata Paskalis di Kantor Bupati Lembata, Rabu (23/10/2023) sore.
Ia menegaskan, selain untuk perbaikan event-event ke depan, evaluasi ini juga dimaksudkan untuk menemukan kesimpulan dari fakta lapangan agar dapat disampaikan ke publik secara terbuka.
Pasalnya, meski tidak hadir secara langsung, menurut Paskalis, ia mendapatkan banyak informasi miring seputar pelaksanaan event ini. Hal ini penting untuk diketahui oleh publik demi citra pariwisata Lembata.
“Supaya publik juga bisa mengetahui apa sebenarnya yang terjadi. Secara tim kita yakin bahwa mereka (panitia penyelenggara) sudah melaksanakan dengan baik yah. Itu yang harus didalami,” ujarnya.
“Tadi mereka sudah lakukan rapat, teman-teman. Tadi pak Sekda, pak Asisten 3 dengan tim panitia ya, panitia festival sudah melakukan evaluasi saya belum mendapatkan laporan. Setelah mereka laporkan lalu kita publikasikan,” lanjutnya.
Untuk diketahui penyelenggaraan Festival Lamaholot tahun 2024 berlangsung di pantai wisata Wulenluo, Kota Lewoleba, Kabupaten Lembata.
Festival ini melibatkan para pelaku UMKM dan pengisi acara dari tiga kabupaten yakni Flores Timur, Lembata dan Alor. (BN/001)