LEWOLEBA – Memeringati Hari Perempuan Sedunia (HPS) yang jatuh pada Senin (8/3), aktivis kemanusiaan John S J Batafor berniat memperbaiki jalan yang rusak di bilangan Eropaun, Lewoleba, Kabupaten Lembata.
Ruas jalan yang membentang dari simpang tiga Dekenat Lembata hingga SD 1 Waikomo ini telah rusak parah. Padahal ruas jalan ini memiliki peran vital mobilitas warga Lembata.
“Di ruas jalan ini ada akses menuju rumah sakit dan sekolah. Bayangkan saja kalau ada ambulans yang memuat perempuan hamil, getaran mobil sangat kuat dan ini tidak bagus untuk janin. Ini merupakan bentuk kado saya untuk semua perempuan di Lembata,” kata John kepada BentaraNet, Selasa (09/3/2021).
“Tidak hanya itu, jalan ini juga cukup ramai dan dilalui banyak orang tiap hari termasuk ibu-ibu yang hendak ke pasar. Untuk memeringati hari perempuan sedunia, saya coba menawarkan diri untuk menambal jalan yang rusak ini supaya nyaman dilalui kendaraan,” ungkapnya.
Total anggaran yang dikucurkan untuk perbaikan ruas jalan ini mencapai Rp 30 juta. “Kita sistem tambal jalan yang berlubang yah. Material, peralatan dan teman-teman relawan kita siapkan untuk perbaiki jalan ini,” kata John.
Keinginan John ini diutarakannya di Kantor Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Lembata pada Senin (8/03/2021). Namun apa daya, meski “gayung bersambut” namun niat itu tak kesampaian.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lembata, Aloys Muli Kedang dikonfirmasi BentaraNet mengatakan, pemerintah telah mengalokasikan sejumlah anggaran untuk perbaikan ruas jalan yang dimaksud.
“Tentu kita apresiasi yah, tetapi ternyata rencana teman-teman mau perbaiki itu (Jalan di Eropaun) ini tahun akan kita bangun. Jangan sampai pas teman-teman kerja kita survei sampai di situ, kan kita timbun dobel lagi,” kata Aloys.
Aloys mengatakan, Dinas PU Kabupaten Lembata akan terbukan untuk berdiskusi dengan semua pihak, untuk mendapatkan informasi dan menyerap masukan terkait pembangunan infrastruktur di Lembata.
Tidak hanya di Eropaun, beberapa ruas jalan di Lewoleba, Ibukota Kabupaten Lembata ini pun tampak sudah rusak parah. Polusi udara akibat debu, kecelakaan dan ketidaknyamanan pengendara tidak bisa dihindari setiap kali melintas ke beberapa ruas jalan.
Niat untuk menambal jalan rusak tidak kesampaian, John memilih mengalihkan anggaran Rp 30 juta ini untuk membedah rumah milik warga yang membutuhkan di Lembata. “Karena pihak dinas (PU) mengatakan bahwa mereka akan membangun kembali jalan ini maka anggaran yang ada saya alihkan untuk bedah rumah milik warga yang membutuhkan,” kata John.
“Pada prinsipnya, anggaran yang ada ini bisa bermanfaat bagi sesama di Hari Perempuan sedunia ini,” pungkasnya. (Red)