Lewoleba – Pihak Kepolisian Resor Lembata akhirnya melakukan otopsi mayat Albertus Ali Buran (45), Bendahara Sekretariat Daerah Kabupaten Lembata yang ditemukan tewas gantung diri Lusikawak, Desa Nubamado pada Selasa, 10 Mei 2022 lalu.
Otopsi yang dipimpin Ahli Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Kupang, dr Edy Syahputra Hasibuan ini dilakukan di pekuburan Waikomo, Lewoleba, Selasa, 31 Mei 2022.
Tim kepolisian bersama pihak keluarga yang hadir membongkar makam Albertus sebelum dilakukan otopsi di sebuah tenda yang letaknya persis di samping makam.
Usai otopsi, dr Edy menjelaskan bahwa sejak proses pengangkatan mayat hingga pemeriksaan menghabiskan waktu sekitar dua jam.
Dia mengatakan, meski tidak terlalu memengaruhi hasil, tantangan yang dihadapi saat otopsi adalah mayat yang sudah dikuburkan sekitar tiga minggu lalu telah mengalami pembusukan.
Dokter Edy membutuhkan waktu sepuluh hari untuk membuat surat keterangan hasil pemeriksaan atau Visum et Repertum.
“Nanti saya minta waktu tadi, ini kan mayatnya agak membusuk yah. Biasanya saya seminggu udah jadi, tetapi tadi saya minta sepuluh hari lah,” kata dr Edy.
Sementara itu adik kandung Albert, Tonce Buran berharap hasil otopsi ini bisa membuka tabir misteri kematian Albert yang masih menyisahkan tanda tanya besar dari pihak keluarga.
“Yang kita harapkan dari proses otopsi ini kita bisa tahu persis kematiannya ini apakah dibunuh atau murni gantung diri. Supaya kita jangan ada tanda tanya di dalam keluarga,” kata Albert.
Dia menjelaskan, pihak keluarga membuat permohonan otopsi terhadap mayat Albertus karena mereka melihat beberapa kejanggalan saat pertama kali mayat ditemukan hingga visum di RSUD Lewoleba.
“Sampai dengan keluarga melakukan permohonan otopsi ini karena waktu mayat ditemukan ada tanda-tanda yang mencurigakan. Karena ada memar di kaki, dan ketika visum di rumah sakit itu saya sendiri yang dalam ruangan, itu ada memar di punggung bagian belakang,” ucap Tonce.
“Di bagian leher itu, semua area leher keliling itu ada warna hitam. Itu karena ada benturan benda tumpul atau memang karena kondisi mayatnya sudah lama. Makanya kita minta untuk otopsi, supaya meyakinkan keluarga bahwa dia murni gantung diri atau digantung,” lanjutnya.
Tonce menambahkan, pihak keluarga akan mengikuti proses otopsi ini hingga memeroleh keterangan hasil pemeriksaan otopsi.
“Kita hargai proses ini. Nanti setelah 10 hari baru kita dapatkan informasi hasil otopsinya seperti apa,” pungkasnya. ***