Jakarta – Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Gede Pasek Suardika memberikan semangat ribuan kader untuk bekerja lebih keras agar lolos verifikasi faktual menuju Pemilu 2024.
Pasek mengingatkan para kader dan pengurus PKN yang memenuhi Golden Ballroom Hotel Sultan Jakarta, Kamis (6/10) malam, untuk jangan pernah turun gunung, tetapi terus bekerja, mendaki hingga ke puncak gunung.
“Kita tahap demi tahap naik hingga ke puncak gunung. Jangan malah turun gunung,” kata Pasek di hadapan 1.200 pengurus PKN seluruh Indonesia saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I, Kamis (6/10/2022).
Rakernas ini digelar selama tiga hari hingga Sabtu (8/10). Sejumlah tokoh partai terlihat hadir dalam acara rakernas PKN, di antaranya dari Partai Demokrat, PBB, Perindo, PSI, aktivis buruh hingga artis dangdut Iis Dahlia dan artis lainnya.
Dalam pidatonya, Ketua Umum PKN Gede Pasek Suardika menyemangati kadernya supaya bisa ikut Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.
“PKN harus ikut Pemilu 2024. Apakah kita Sanggup?” tanya Pasek yang dijawab sanggup oleh ribuan pengurus dan kader dari seluruh Indonesia.
Pasek pun meminta partai-partai besar tidak usah khawatir kalau PKN berlomba di pemilu nanti. Karena PKN tidak mau ambil suara banyak-banyak, cukup lolos PT saja.
Untuk mencapai harapan itu, Pasek mengingatkan para kader untuk bekerja keras hingga mencapai puncak.
“Kita tahap demi tahap naik gunung hingga ke puncak. Jangan malah turun gunung. Kita harus naik gunung hingga ke puncaknya,” kata Pasek.
PKN merupakan partai baru yang berkembang dengan baik. Setiap tahapan pemilu dilalui dengan mulus hingga saat verifikasi administrasi. Kini PKN siap menyongsong verifikasi faktual.
Itu semua terjadi karena semangat gotong royong dari para kader.
“Tidak semua orang bisa gotong royong. Tetapi di PKN bisa. Kenapa? Karena kita bisa berkorban dengan rasa senang, dengan rasa bangga, dengan semangat yang tinggi,” katanya.
Prinsip PKN
Di hadapan para kader, Pasek memberikan motivasi dan membeberkan tiga prinsip utama yang membedakan PKN dengan partai lain.
Pertama, PKN tidak mau bertanding atau bertempur dengan partai lain untuk meraih suara. PKN ingin berlomba, siapa yang cepat dia menang. Dalam perlombaan, tidak ada saling pukul, saling sikut, apalagi saling menjatuhkan.
Kedua, PKN anti kriminalisasi. PKN harus melawan siapapun yang melakukan kriminalisasi terhadap anak bangsa. Pasek kemudian mencontohkan kasus kriminalisasi terhadap Anas Urbaningrum.
“Kalau mas Anas dikriminalisasi, maka ke depan jangan lagi ada mas Anas, mas Anas lain. Orang bersalah silakan dihukum. Tetapi orang benar jangan dihukum,” tegas Pasek.
“Ketiga, orang PKN harus tepo seliro, saling membantu.”
Rakernas PKN juga diwarnai dengan mengheningkan cipta untuk mengenang para korban tragedi Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur. Pasek meminta aparat untuk menyelidiki kasus tersebut hingga tuntas. (red)