• About
  • Redaksi & Contact
  • Advertise
Wednesday, April 23, 2025
  • Login
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Bentara
  • Home
  • Polkam
  • Ekbis
  • Hukrim
  • BudPar
  • Humaniora
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Home
  • Polkam
  • Ekbis
  • Hukrim
  • BudPar
  • Humaniora
  • Kesehatan
  • Pendidikan
No Result
View All Result
Bentara
No Result
View All Result
Home Uncategorized

Seminar Nasional Bulan Bahasa Dorong Upaya Menghidupkan Kembali Eksistensi Budaya

by BentaraNet
in Uncategorized
0

Salah satu pemateri sedang memprentasikan secara virtual hasil penelitiannya di depan panelis dan peserta Seminar Nasional Bulan Bahasa 2020 / Foto BentaraNet

0
SHARES
202
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Lewoleba – Eksistensi budaya dan bahasa lokal (daerah) kian terancam di tengah gerusan zaman yang serba teknologi canggih. Hal ini terungkap dalam Seminar Nasional Bulan Bahasa 2020 yang diselenggarakan secara virtual oleh SMP Negeri 1 Nubatukan bekerjasama dengan Komunitas Perempuan Biasa.

Kegiatan selama dua hari yakni Jumat-Sabtu (23-24/10/2020) yang menghadirkan 5 panelis ini, diisi dengan presentasi hasil Penelitian Bahasa dan Budaya Lembata oleh 8 guru SD & SMP yang tersebar di Kabupaten Lembata.

Nawangwulan Cahyaristi, peneliti dari SMP Negeri 1 Nubatukan mengungkapkan kekhawatirannya terhadap generasi milenial yang perlahan sudah mulai melupakan budaya dan bahasa daerah tempat dimana dia berasal.

Selain peran teknologi dan informasi yang membuai generasi muda dengan berbagai kesenangan di dunia maya seperti media sosial dan game online, perpindahan penduduk dari desa ke kota pun turut memengaruhi budaya lokal yang justru hidup dan berkembang di desa.

“Banyak anak-anak dari desa yang sudah pindah ke kota khususnya Lewoleba dan terpengaruh dengan budaya-budaya dari luar. Banyak yang berlomba-lomba belajar bahasa asing ketimbang budaya sendiri,” kata Wulan.

Menurut Wulan kegiatan seminar ini sangat bagus untuk mencari solusi yang baik untuk mengembalikan minat generasi muda terhadap budaya lokal dan bahasa daerah.

RelatedPosts

Sekolah Diarahkan Isi Form Belanja, Ada Indikasi Kolusi Dinas PKO Sikka & Pengusaha

October 27, 2020

Kisah Pegiat Literasi di Sikka Bangun Tradisi Baca Dari Kebun di Tengah Kampung

October 16, 2020

“Generasi muda harus melihat kembali budaya di Kabupaten Lembata, jangan dilupakan. Dan kita harus cari solusi sebagai jalan keluar untuk mengajak anak muda kembali melihat budaya sebagai sebuah kekayaaan,” imbuh Wulan yang melakukan penelitian tentang Seremoni Lango Wulo Rumah Adat Suku Balawala di Ile Ape.

Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Nubatukan, Antonius da Silva melakukan penelitian tentang Analisis Pemaknaan Bahasa Mantra Dalam Ritus Lete Ahi di Desa Lamalela, Kecamatan Lebatukan. Adi menjelaskan, ada sebuah fenomena dimana makna budaya lokal setempat yakni penuturan mantra dalam ritus Lete Ahi tidak diwariskan dengan baik ke generasi muda.

Bahkan, Adi menuturkan ada kekhawatiran tersendiri dari para orangtua dan tokoh masyarakat setempat akan tergerusnya budaya lokal seperti ini dari generasi muda.

“Saya menemukan bahwa tradisi budaya di sana itu lebih umum dan lebih sering diikuti oleh para orangtua. Bahkan para pemangku adat juga kesulitan. Mereka punya kekhawatiran. Saat diskusi mereka juga sempat menyampaikan kesulitan mendokumentasikan setiap ritual dalam bentuk tulisan agar bisa dibaca oleh generasi muda,” ungkapnya.

Menurut Adi, upaya untuk melestarikan warisan budaya di Lembata bisa dimulai dari sekolah. Selain peran lembaga dan masyarakat adat, muatan lokal juga bisa menjadi mata pelajaran yang perlu diperhatikan secara khusus.

“Peran lembaga ada juga masih pada sebatas menyelesaikan persoalan-persoalan. Peran lembaga adat itu harus di-Perdeskan dan difungsikan dengan baik. Dalam konteks pendidikan maka jawabannya adalah muatan lokal,” kata Adi.

Kegiatan yang mengusung tema Peluang dan Tantangan Bahasa Lokal dalam Perspektif Budaya ini diisi oleh 5 panelis di antaranya Dosen Universitas Halu Oleo, Prof. Dr. La Ode Sidu Marafad, MS, Penasehat Asosiasi Peneliti Bahasa Lokal (APBL) Pusat, Prof. Dr. Aron Meko Mbete, Dosen Universitas Cendrawasih Jayapura Papua, Dr. Robert Masreng, M.Hum, Dosen STAKN Kupang, Dr. Lanny Koroh, dan Staf Teknis Penyuluh Bahasa Kantor Bahasa NTT, Christina T Weking, S.S.

Selain memberikan beberapa catatan kritis terhadap hasil penelitian para guru, para panelis juga mengapresiasi hasil penelitian dan kegiatan seminar ini. Dosen Universitas Halu Oleo, Prof. Dr. La Ode Sidu Marafad, MS, mengatakan, kegiatan seminar ini dapat menumbuhkan semangat menulis bagi guru sebagai bagian dari upaya untuk melestarikan budaya lokal.

“Penelitian ini bisa menjadi materi kurikukum muatan lokal yang dapat diberikan kepada anak-anak sekolah untuk meningkatkan pemahaman dan pengamalan mereka terhadap budaya-budaya,” kata La Ode.

Dorong Terciptanya Kurikulum Muatan Lokal

Para pemateri sedang mendengarkan tanggapan panelis saat Seminar Nasional Bulan Bahasa Tahun 2020 / Foto : BentaraNet

Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Nubatukan, Melkior Muda Makin, mengatakan, seminar ini bisa menjadi jembatan atau pintu masuk menuju terciptanya sebuah desain kurikulum muatan lokal yang baik di Kabupaten Lembata. Sejauh ini baru ada satu kabupaten di NTT yang telah memiliki kurikulum Muatan Lokal yakni Kabupaten Rote Ndao.

Padahal, dalam Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Lembata Nomor 12 Tahun 2013 tentang Penyelenggaran Pembelajaran tertuang dengan jelas bahwa kurikulum yang harus didesain adalah kurikulum yang mengikuti tuntutan nasional namun juga harus memerhatikan kebutuhan daerah.

“Saya kira sumbangsihnya akan sangat besar. Kalau kita semua bicara tergerusnya budaya. Pengaruh modernisasi, globaliasi, digitalisasi sangat menentukan tergerusnya budaya.”

“Ketika kurikulum kita diletakan pada dasar yang kuat terlebih muatan lokal yang menekankan pada nilai-nilai budaya setempat, Kabupaten Lembata pada khususnya, saya kira dia akan mengembalikan secara perlahan-lahan. Sehingga generasi yang ada tidak hanya otaknya yang cerdas tapi betul-betul dia berdiri di atas tumpuan yang kuat yaitu akar-akar budaya,” pungkasnya. (red)

Tags: Pendidikan
Next Post
Ali Taher Menangis saat Mengisahkan Masa Kecilnya dan Masjid Al-Munawwarah Riang Bao

Ali Taher Menangis saat Mengisahkan Masa Kecilnya dan Masjid Al-Munawwarah Riang Bao

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Inspiratif! Dokter dari Lembata Masuk Grand Finalist L-Men 2025

Inspiratif! Dokter dari Lembata Masuk Grand Finalist L-Men 2025

3 days ago
Jumad Agung, Ribuan Umat Katolik di Lembata Larut dalam Tablo Jalan Berdarah

Jumad Agung, Ribuan Umat Katolik di Lembata Larut dalam Tablo Jalan Berdarah

3 days ago
Ini Alasan Hoerudin Tekankan Pentingnya Menjaga Spirit Kebangsaan!

Ini Alasan Hoerudin Tekankan Pentingnya Menjaga Spirit Kebangsaan!

4 days ago
Kata Anggota DPR RI Muhammad Hoerudin Soal Pentingnya Empat Pilar Kehidupan Berbangsa

Kata Anggota DPR RI Muhammad Hoerudin Soal Pentingnya Empat Pilar Kehidupan Berbangsa

6 days ago
Pertanian Lembata: Menanti Pemerintah Turun Tangan, Demi Kedaulatan Pangan

Pertanian Lembata: Menanti Pemerintah Turun Tangan, Demi Kedaulatan Pangan

6 days ago
John Batafor Tolak Bimtek DPRD Lembata di Jakarta, Uang Dikembalikan untuk Kepentingan Masyarakat

John Batafor Tolak Bimtek DPRD Lembata di Jakarta, Uang Dikembalikan untuk Kepentingan Masyarakat

6 days ago

Harga Kemiri Anjlok Petani di Nagekeo Alami Kerugian

7 days ago

Popular News

  • Inspiratif! Dokter dari Lembata Masuk Grand Finalist L-Men 2025

    Inspiratif! Dokter dari Lembata Masuk Grand Finalist L-Men 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • John Batafor Tolak Bimtek DPRD Lembata di Jakarta, Uang Dikembalikan untuk Kepentingan Masyarakat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pertanian Lembata: Menanti Pemerintah Turun Tangan, Demi Kedaulatan Pangan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jumad Agung, Ribuan Umat Katolik di Lembata Larut dalam Tablo Jalan Berdarah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Harga Kemiri Anjlok Petani di Nagekeo Alami Kerugian

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • John Batafor Tantang Kanis Tuaq Tingkatkan PAD Ditengah Efisiensi Anggaran

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Connect with us

Kirim E-mail :

Untuk kritik, saran dan pertanyaan lainnya, silahkan kirim pesan anda untuk BentaraNet di bentara.redaksi01@gmail.com

Site Links

  • Log in
  • Entries feed
  • Comments feed
  • WordPress.org

About Us

Kami menyajikan berita akurat, mendalam dan edukatif untuk anda.

  • About
  • Redaksi & Contact
  • Advertise

© 2023 - Bentara.net

No Result
View All Result
  • Home
  • Polkam
  • Ekbis
  • Hukrim
  • BudPar
  • Humaniora
  • Kesehatan
  • Pendidikan

© 2023 - Bentara.net

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
Sign In with Linked In
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In