Larantuka – Polemik lambang Garuda terbalik saat apel hari ulang tahun (HUT) ke 77 Kemerdekaan Republik Indonesia telah diselidiki oleh Kodim 1624/Flores Timur (Flotim).
Dandim Kodim 1624/Flotim, Letkol Inf Tunggul Jati, mengatakan, pihaknya telah menemukan jawaban setelah melakukan penyelidikan terhadap peristiwa yang sempat menghebohkan jagat maya Flores Timur ini.
“Sudah, kami sudah laksanakan langkah-langkah penyelidikan dan kami juga sudah temukan jawabannya,” ujar Tunggul.
Tunggul menjelaskan tidak ada unsur kesengajaan dalam peristiwa lambang Garuda tersebut. Menurutnya, lambang Garuda tersebut merupakan peti untuk menyimpan Bendera Merah Putih.
Namun karena foto tersebut di ambil dari sudut tertentu, seakan kotak bendera merupakan bagian dari podium.
“Foto itu diambil dari sudut tertentu yang seakan-akan kotak bendera tersebut merupakan bagian dari podium tempat bapak ketua DPRD berdiri. Tidak ada unsur kesengajaan yang terkait dengan melawan idiologi Pancasila,” ujar Tunggul.
“Yang ada lambang Garuda itu adalah peti untuk simpan Bendera Merah Putih. Peti itu dibuat menghadap ke inspektur upacara. Apabila peti di buka maka lambang garuda akan terbalik apabila dilihat dari depan,” lanjutnya.
Meski demikian, Tunggul juga mengatakan bahwa tindakan tegas akan diambil apabila pihaknya menemukan adanya unsur sengaja ataupun upaya radikalisme dalam peristiwa ini.
“Apabila ada informasi lain tentang radikalisme maka bisa menghubungi kita. Dan apabila itu terjadi, maka kita akan lakukan tindakan segera untuk menangkal radikalisme dan berkembangnya ideologi yang berseberangan,” ucapnya.
Ia menghimbau masyarakat agar bisa menjaga keamanan dan kenyamanan serta turut menjaga ideologi besar Pancasila. “Penegasan saya, agar dijaga kenyamanan bersama dalam bermasyarakat. Tidak ada niatan untuk melakukan tindakan yang menentang idiologi,” tutupnya.
Sementara itu, Tokoh Perempuan Flores Timur, Maria Sarina Romakia mengingatkan Pemda Flores Timur agar tidak menyepelekan masalah ini. “Kesalahan fatal yang dilakukan oleh Pemda ini jangan dianggap sepele karena menyangkut lambang Negara,” ujarnya.
Mantan Polwan yang juga Polwan pertama Flores Timur ini mendesak Pemda Flotim segera melakukan klarifikasi terkait hal ini. Dia menduga adanya upaya menjatuhkan Ketua DPRD Flores Timur Robertus Sabon Kereta dalam peristiwa ini.
“Pihak Pemda harus segera klarifikasi terkait Lambang Garuda yang terbalik ini biar tidak membias. Patut diduga ada upaya untuk menjatuhkan wibawa ketua DPRD,” tegasnya.
Untuk diketahui foto lambang Garuda terbalik di podium ini diposting Humas Pemda Flotim di media sosial Facebook dengan akun bernama Prokompin Flotim kurang lebih sembilan jam usai apel pengibaran Bendera Merah Putih dalam rangka memperingati HUT ke-77 RI di pelataran Kantor Bupati Flores Timur.
Upacara apel bendera ini dipimpin langsung Penjabat Bupati, Doris Alexander Rihi. ***