Lewoleba – Sudah setahun Yayasan Plan Internasional Indonesia (YPII) bekerja sama dengan KSP Kopdit Ankara mewujudkan tabungan Simpel Siaga untuk anak-anak yang berada di daerah rawan bencana, di lima kecamatan di Kabupaten Lembata.
Hasilnya, melalui pendampingan dan motivasi yang terus diberikan, tingkat pertumbuhan tabungan Simpel Siaga anak-anak di lima kecamatan yakni Ile Ape, Ile Ape Timur, Lebatukan, Buyasuri dan Omesuri mencapai angka Rp 1,1 miliar.
Dari tabungan awal bantuan YPII untuk 10.053 anak sebesar Rp 2.513.250.000 dimana setiap anak memiliki saldo awal sebesar Rp 250.000, kini telah meningkat menjadi Rp 3.633.245.845.
Hal ini dipaparkan GM KSP Kopdit Ankara, Yulius Plea saat Rapat Evaluasi Simpel Siaga kerjasama KSP Kopdit Ankara dan YPII Area Lembata di Aula Serbaguna Ankara, Lewoleba, 09 Agustus 2022.
Yulius mengatakan, pertumbuhan yang cukup tinggi ini menunjukan tingkat literasi keuangan masyarakat dampingan sudah meningkat. Masyarakat dinilainya sudah sadar untuk menabung demi masa depan dan antisipasi kondisi darurat.
“Kita turun dengan literasi keuangan, memberikan pemahaman bahwa ada tuntutan-tuntutan lain ke depan seperti pendidikan dan kesehatan, sehingga perlu ada upaya untuk bisa ada sebagian pendapatan itu disisihkan dalam bentuk tabungan,” kata Yulius.
Melalui kerjasama dengan YPII Area Lembata, Yulius berharap 10.053 anak dampingan yang memiliki tabungan Simpel Siaga dapat melanjutkan pendidikan mereka saat mereka mencapai usia 18 tahun.
Deputi PIA Manager YPII Lembata, Kornelis Sabon Ola mengapresiasi tingkat pertumbuhan tabungan yang cukup signifikan ini, meski belum mencapai 100 persen.
“Ini capaian yang luar biasa. Kemudian kita lihat dari partisipasi keluarga dampingan menurut laporan itu baru 40 persen karena memang di dunia pemberdayaan itu progresnya memang agak lambat,” kata Kornelis.
“Tetapi yang penting ada progresnya bahwa orang sebelumnya seperti ini kemudian bisa berubah untuk kemauan menabung untuk anak-anaknya,” lanjutnya.
Latar belakang pemberian tabungan Simpel Siaga ini berawal dari situasi darurat masyarakat saat bencana erupsi gunung api Ile Lewotolok dan banjir bandang pada April 2021 lalu, dimana mereka berada dalam kondisi tidak berdaya.
“Sehingga ketika awal kami melakukan kerjasama ini kami sudah berkomitmen dengan pihak Kopdit (Ankara) bahwa ketika terjadi suatu kejadian darurat maka pihak Kopdit harus segera melayani keluarga dampingan kami. Itu pertama,” ucap Kornel.
“Kemudian yang kedua terkait dengan pendidikan. Jadi investasi kami ini untuk keluarga dampingan yang anaknya berusia dari nol sampai 18 tahun. Jadi ketika kita mendampingi anak misalnya usia nol tahun, kemudian saat dia berumur 18 tahun nilai uangnya sudah berubah,” lanjutnya.
Tabungan awal senilai Rp 250 ribu bantuan YPII ini, diharapakan dapat meningkat setelah anak berusia 18 tahun dengan dorongan literasi keuangan dari KSP Kopdit Ankara.
Kegiatan rapat evaluasi ini dihadiri perwakilan YPII serta pengurus dan staf KSP Kopdit Ankara dari beberapa cabang di Lembata dan Flores Timur. ***