Lembata – Wajah Taman Kota Swaolsa Titen kini berubah menjadi terang di malam hari, dan ramai dikunjungi, setelah Camat Nubatukan, Dion Ola membukanya sebagai pusat kuliner di Kota Lewoleba.
Sebelumnya taman yang sempat menjadi ikon Kota Lewoleba ini tampak tidak terurus, gelap dan kumuh. Sudah menjadi rahasia publik juga bahwa taman ini sempat menjadi pusat atau sarang maksiat.
Selain membuka peluang usaha, Taman Kota Swaolsa Titen kini kembali ke marwahnya, bersolek dan menjadi ikon malam Kota Lewoleba.
Di taman ini, anak-anak muda Lekot (Lewoleba Kota) menjadikannya sebagai tempat nongkrong, berbagi cerita, bahkan mengekspresikan diri mereka dengan bermusik.
Mereka berhasil menghibur pengunjung yang datang dari usia muda hingga tua. Di bawah temaram bola lampu yang remang-remang, anak muda ini menghabiskan waktu untuk menikmati kopi dan aneka kuliner lainnya.
Sayangnya, euforia Taman Kota Swaolsa Titen tidak diiringi dengan kesadaran pengunjung dan penjual untuk membuang sampah pada tempatnya. Beberapa kali BentaraNet menyaksikan sampah berserakan di sekitar area Taman Kota.
Di tengah geliat maju usaha Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) dan gaya hidup warga Kota Lewoleba, sekelompok anak muda yang tergabung dalam Komunitas Trash Hero Lembata, inisiatif mengadakan tempat sampah.
Dalam rangka memperingati Hari Bumi Internasional, Trash Hero Lembata menyebar sejumlah tempat sampah ramah lingkungan di Taman Kota Swaolsa Titen.
Tempat sampah itu dibuat dari bahan mudah terurai dan tidak menimbulkan pencemaran.
Aksi kelompok pecinta lingkungan khusus penanggulangan sampah itu untuk menyadarkan masyarakat tentang masalah kebersihan, sekaligus mengedukasi publik tentang penggunaan wadah yang ramah lingkungan.
Leader Trash Hero Lembata, Yobin Bataona, Sabtu 22 April 2023, mengatakan, aksi itu dilakukan oleh Trash Hero Lembata semata untuk memberi pemahaman bagi masyarakat umum agar lebih taat perihal kebersihan.
“Ini untuk peringati hari bumi sedunia. Kita mau supaya masyarakat lebih sadar untuk buang sampah tidak sembarang,” sebut Yobin, Sabtu siang dalam keterangan tertulisnya.
Ia menjelaskan, masalah kebersihan menjadi persoalan bersama. Taman Swaolsa Titen di Kota Lewoleba menjadi titik aksi kegiatan karena memang di tempat yang kini menjadi salah satu kawasan jualan itu tidak memiliki tempat membuang sampah.
Trash Hero Lembata, kata dia, sengaja menempatkan sejumlah kotak sampah di tempat jualan itu agar penjual maupun pembeli bisa membuang sampah pada tempat sampah yang disiapkan.
Yobin berkata demikian karena memang ia prihatin dengan kesadaran membuang sampah dari masyarakat, khususnya di Lembata masih tergolong rendah.
Ia berani mengatakan hal itu berkaca dari berbagai kegiatan yang dilakukan dalam membersihkan sampah dan masih menemukan tumpukan sampah di berbagai sudut Kota.
“Tempat sampah itu kita tempatkan di taman Swoalsa Titen, supaya pengunjung maupun penjual bisa buang sampah di tempatnya yang kita siapkan itu,” katanya.
Ia kembali menegaskan agar masyarakat yang datang ke Taman Swaolsa Titen Lewoleba, bisa memanfaatkan tempat sampah yang ada untuk membuang sampah.
“Ini merupakan edukasi sekaligus dan aksi nyata agar masyarakat pada umumnya lebih tergerak membuang sampah pada tempatnya khususnya para pengunjung di Swaolsa Titen,” jelas Yobin.
Dia mengimbau masyarakat agar terus berupaya membuang sampah pada tempatnya. Di sisi lain, pengurangan sampah khususnya plastik, harus mulai digerakan dari saat ini.
Yobin mengajak masyarakat terutama kelompok anak muda agar ikut membantu masalah pencegahan dan penanggulangan sampah di Lembata. Trash Hero Lembata, sebut Yobin, sangat berharap Kota Lewoleba khususnya, bisa terbebas dari persoalan sampah.
“Sekalipun masalah sampah di berbagai daerah ini tidak pernah terselesaikan. Kita (Trash Hero) yakin pelan-pelan masyarakat tersadarkan untuk membuang sampah pada tempatnya. Tujuannya agar kita terbebas dari masalah sampah,” ujar dia. (01/BN)