Horowura – Jalan Trans Waiwerang-Lite-Waiwadan di pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur saat ini dalam kondisi rusak parah. Beberapa titik jalan ini bahkan dalam kondisi kritis pasca banjir bandang April 2021 lalu.
Misalnya titik jalan Wato Ose yang putus total tergerus banjir bandang. Warga secara swadaya membangun ruas jalan baru dititik ini dalam kondisi darurat. Sementara jembatan bendungan perbatasan antara Kecamatan Adonara Tengah dan Adonara Barat pun putus total.
Hingga saat ini ruas jalan ini tak kunjung mendapat perhatian dari pemerintah Kabupaten Flores Timur. Padahal ruas jalan ini berstatus jalan kabupaten.
Lukas Samon, warga desa Horowura, Kecamatan Adonara Tengah kepada BentaraNet, Selasa, 28 Juni 2022 meminta pemerintah agar mengusulkan perubahan status ruas jalan ini dari jalan kabupaten jadi jalan provinsi.
Langkah ini menurut Lukas merupakan alternatif yang tepat jika Pemda Flores Timur mengalami keterbatasan anggaran pembangunan kembali ruas jalan ini.
“Karena sampai saat ini ruas jalan ini dan beberapa titik yang kritis akibat banjir bandang siklon tropis seroja belum diperbaiki sama sekali oleh pemerintah,” kata Lukas.
Menurut Lukas, selain mengalami kerusakan yang parah, ruas jalan ini merupakan jalur transportasi utama yang menghubungkan tiga pasar besar di Adonara yakni pasar Waiwerang di Kecamatan Adonara Timur, Pasar Watohone di Kecamatan Adonara Tengah dan Pasar Waiwadan di Kecamatan Adonara Barat.
Ruas jalan ini juga menghubungkan tiga pelabuhan besar yakni pelabuhan Terong dan Waiwerang di Kecamatan Adonara Timur dan pelabuhan Waiwadan di Kecamatan Adonara Barat.
“Jadi ruas jalan ini merupakan jalur dengan putaran ekonomi yang sangat tinggi. Harusnya bisa cepat ditangani. Kalau tidak, aktifitas ekonomi warga pasti terganggu,” ungkapnya.
Warga lainnya, Martin Sanga mengatakan wilayah pedalaman Adonara Tengah sampai saat ini sangat ketinggalan dari aspek pembangunan. Mulai dari infrastruktur jalan hingga jaringan air bersih, telekomunikasi dan pembangunan lainnya.
Padahal pemerintah juga memanfaatkan sumber daya alam berupa air bersih dari wilayah Adonara Tengah untuk memenuhi kebutuhan air minum bagi masyarakat di Waiwerang, Kecamatan Adonara Timur dan masyarakat kecamatan Ile Boleng.
“Jadi harusnya seimbang. Prioritas pembangunan ruas jalan ini juga dengan sendirinya akan mendukung pembangunan ekonomi masyarakat di wilayah ini. Masa setiap kali pembangunan kami selalu yang terbelakang dan ketinggalan,” ungkap Lukas.
“Jika pemerintah kabupaten kekurangan anggaran, minimal perhatian itu kami dapat dari pemerintah di level yang lebih tinggi seperti provinsi dan pusat. Kue pembangunan itu sampai sekarang kami belum merasakan,” ungkap Martin.
Apalagi wilayah pedalaman Adonara Tengah merupakan wilayah subur yang justru jadi sumber bencana banjir bandang pada 2021 silam. Menurut Martin, pemerintah harus melihat hal ini untuk memerhatikan kebijakan pembangunan yang seimbang untuk masyarakat di wilayah Adonara Tengah. ***