Lewoleba – Pihak Syahbandar atau Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Lewoleba tetap mengimbau semua kapal yang berlayar dari dan ke Kabupaten Lembata agar mematuhi aspek keselamatan berlayar.
Imbauan ini disampaikan menyusul adanya peringatan dini dari Badan Meterorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) NTT, terkait adanya potensi hujan lebat disertai angin kencang di seluruh Indonesia, termasuk di NTT selama 18 – 20 Januari 2022.
“Kami dari pihak syahbandar juga tetap update cuaca di BMKG. Kalau kami lihat di situ cuacanya tidak bersahabat dan gelombangnya mendekati dua koma sekian, kita harus keluarkan surat peringatan dini,” kata Kepala UPP Kelas III Lewoleba, Abdul Syukur Aklis kepada BentaraNet, Senin (17/2/2022).
“Itu kita buat untuk kita salurkan ke para pihak, agen pengelola jasa dan para nahkoda, dan para mitra yang ada di sini supaya mereka juga mengetahui tentang kondisi cuaca dan peringatan dini,” kata Syukur.
Syukur menegaskan pihaknya akan menunda keberangkatan kapal yang hendak berlayar juga rutin melakukan pemeriksaan perlengkapan keselamatan pelayaran untuk kapal-kapal yang bersandar di pelabuhan laut Lewoleba.
“Kalau kita lihat cuaca tidak memungkinkan, dari pihak syahbandar kita menunda keberangkatan, bukan menahan, di kala cuaca baik baru kita berikan yang namanya surat izin berlayar itu,” ucap Syukur.
Pantauan BentarNet, hujan lebat disertai angin kencang dan gelombang tinggi terjadi di sekitar pelabuhan laut Lewoleba.
“Menyangkut alat keselamatan kami rutin juga melaksanakan pemeriksaan. Melakukan pemeriksaan baju pelampung untuk penumpang dan fasilitas lainnya layak atau tidak layak.”
“Berikut muatan itu kan setiap kapal ada surat kapasitas muat. Kita melihat itu juga kalau kapasitas muatnya sudah melebihi mau tidak mau kita harus kurangi. Setiap kapal diimbau untuk mengikuti standar keselamatan pelayaran,” pungkasnya. (Red)