Lewoleba – Anggota DPRD Lembata, Antonius Molan Leumara menyayangkan Pasar Wulandoni yang hanya mendapatkan anggaran sebesar Rp 100 juta dari total Rp 3 Miliar Dana Insentif Daerah (DID) yang didapat Pemda Lembata.
Padahal, DID sebesar Rp 3 miliar ini didapat dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sebagai penghargaan berkat Pasar Barter Wulandoni yang memenangkan Lomba Inovasi Daerah Menuju Tatanan Normal Baru Sektor Pasar Tradisional, pada Klaster Kabupaten Tertinggal, Senin (22/6/2020) lalu.
“Memang dana insentif daerah itu kan dana yang tidak setiap tahun datang. Dia tergantung dan punya syarat-syarat tertentu dan kebetulan tahun ini kita dapat. Dapatnya itu kan kita semua tahu bahwa dalam konteks Covid-19 didapat dari Pasar (Barter Wulandoni) itu dilombakan. Kalau misalnya tidak bisa merata kan minimal dia lebih lah,” kata Anton Leumara kepada BentaraNet, melalui sambungan telpon.
Anton juga menyesalkan Pemerintah Kabupaten Lembata yang tidak menunjukan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) yang menjadi pedoman pemanfaatan anggaran ini. Pemda Lembata tetap memanfaatkan dana ini berdasarkan PMK, tanpa mendapat persetujuan DPRD Lembata.
“Saya waktu di rapat kan saya tanya. Waktu itu implementasinya katanya menunggu PMK terus kan mustinya DPRD disampaikan PMK-nya apa, nomor berapa, terus di petunjuk PMK itu bagaimana pemanfaatannya. Kita kan mesti tahu PMK nomor berapa yang mengatur soal implementasi DID itu,” kata Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Lembata ini.
“Kita kan mesti tahu yang diatur itu apa saja, apakah yang diatur itu lokus-lokus yang tidak termuat. Kan kita tahu yang ikut dan juara ini kan Pasar Barter Wulandoni karena keunikannya. Yang kita mengerti adalah ketika dia dapat penghargaan, maka selain biaya operasional, semua yang didapat itu kan untuk dia (Pasar Wulandoni). Yang kita mengerti kan begitu, di PMK itu kan pasti ada lokusnya toh. Itu yang sampai hari ini kami dewan (DPRD) tidak tahu,” lanjutnya.
Anton menjelaskan, DPRD Lembata hanya diberitahu Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lembata, Paskalis Tapobali, bahwa selain Rp 100 juta untuk Pasar Barter Wulandoni, dana DID ini juga dimanfaatkan untuk pengembangan wisata di Pantai Mingar dan Lewolein.
Terakhir, Sekda Kabupaten Lembata, Paskalis Ola Tapobali saat dihubungi BentaraNet, Minggu (27/7/2020) mengatakan, DID ini juga dimanfaatkan untuk pengembangan daerah wisata Pantai Wulen Luo (Eks Harnus) termasuk pengamanan Jeti dan Kolam Renang Apung yang ditambatkan di pantai ini.
Sebelumnya Jeti dan Kolam Renang apung ini direncanakan akan dibangun di Pulau Siput Awololong. Paskalis mengatakan, alokasi di awal DID untuk Pasar Wulandoni sebesar Rp 100 juta namun ada permintaan penambahan dari Badan Anggaran (Banggar) DPRD Lembata.
“Nanti kan ada tahapan selanjutnya. Nanti kita bahas bersama Banggar lagi. Nanti kita lihat, ada stok anggaran yang tidak terpakai yang kita tapung sementara untuk BTT (Biaya Tidak Terduga) itu mungkin bisa kita alokasikan untuk penguatan di sana (Pasar Barter Wulandoni).
Terakhir informasi yang dihimpun BentaraNet, saat Rapat Paripurna Banggar DPRD Lembata, anggaran ini tidak ditambahkan Pemerintah Lembata sejak Pidato Pengatar Nota Keuangan Terhadap Ranperda APBD Perubahan tahun 2020 pada Senin (21/9) lalu.
Meski Pasar Barter Wulandoni memenangkan lomba ini, namun Paskalis mengatakan, konten perlombaan ini menyangkut protkol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19. Hal ini memungkinkan anggaran ini pun bisa dipakai untuk kepentingan penerapan protkol kesehatan dan pemulihan ekonomi daerah lain di Kabupaten Lembata, selain Pasar Barter Wulandoni.
“Lokusnya itu di Pasar (Barter) Wulandoini tapi kontennya itu kan penerapan protkol kesehatan. Hingga memang ada klaim, debat, ada opini yang berkembang bahwa itu Wulandoni punya kenapa tidak dialokasikan semuanya di sana. Padahal ini kan kontennya protokol kesehatan sehingga untuk semua masyarakat Lembata lah yang berpartisipasi,” tandas Paskalis.
“Dalam hal ini lokusnya memang di sana yang kita persiapkan. Untuk itu (lomba inovasi daerah) karena memang ada beberapa kriteria yang dikaji supaya bisa mengkuti lomba itu,” pungkasnya. (Red)