Maumere – Krisis air bersih masih terjadi di Dusun Aibubu, Desa Aibubu, Kecamatan Paga, Kabupaten Sikka. Parahnya lagi, kondisi ini sudah sudah berlangsung lama bahkan bertahun-tahun.
“Masyarakat di Aibubu tepatnya di Dusun Aibubu, mengeluh susahnya mendapatkan air bersih. Ketiadaan air bersih ini sudah berlangsung sangat lama, bertahun-tahun dan tidak ada bantuan atau perhatian dari pemerintah maupun pihak-pihak lain,” ungkap Robertus Beke , Tokoh masyarakat Aibubu pada Selasa (24/11/2020).
Robertus menuturkan, untuk mendapatkan air minum bersih, masyarakat harus rela berjalan kaki sepanjang 200 kilometer sampai ke mata air. Di mata air itu, masyarakat mengambil air bersih, mandi dan melakukan aktifitas mencuci.
”Selama ini, kami tidak pernah menikmati air bersih yang disediakan pemerintah. Tetapi apa boleh buat, masyarakat harus terima penderitaan ini. Air sungai pun, tidak selamanya bersih. Airnya kadang juga kotor akibat banjir, ada kotoran yang hanyut dari atas. Intinya, kami disini sangat kesulitan mendapatkan air bersih,” ujarnya.
Bahkan, mereka pun terkadang harus menyisihkan uang untuk membeli air bersih. Kondisi pandemi Covid-19 yang terjadi sejak Maret lalu membuat mereka semakin kesulitan. Jangankan membeli air bersih, untuk makan pun mereka kesusahan.
“Jangankan untuk kepentingan sehari-hari, untuk mandi saja tidak bisa lagi kalau musim kemarau tiba. Jadi, air itu ada di desa ini saat musim hujan saja,” ungkap Robertus.
Meski begitu, Robertus Beke dan warga Dusun Aibubu lainnya kini dapat tersenyum sumringah. Pasalnya, akan hadir sumur air yang dibangun oleh Gregorius Alexandro Wara, kader Partai Hanura DPD NTT dan juga General Manager PT AKMEI NTT, sebagai jawaban atas kesulitan yang dihadapi warga selama ini.
Dana pembangunan sumur air di Desa Aibubu tepatnya di Dusun Aibubu ini merupakan swadaya murni dari Gregorius Alexandro Wara. Setidaknya bantuan ini dapat meringankan beban sekitar 140 kepala keluarga dan 560 Jiwa yang menetap di Dusun Aibubu untuk memenuhi kebutuhan air bersih.
“Bantuan sumur ini sangat meringankan beban masyarakat. Kami ucapkan terima kasih kepada Gregorius Alexandro Wara . Kami pun akan memanfaatkan sarana ini dengan baik,” katanya.
Sementara itu, Gregorius Alexandro Wara usai mengikuti ritual pembangunan sumur di Dusun Aibubu pada Selasa (24/11/2020), kepada media ini mengatakan, pembangunan sumur air ini berawal dari aspirasi warga, bahwa ada daerah yang kerap mengalami krisis air bersih.
Hal ini diketahui oleh dirinya saat berlibur di Desa Aibubu.
“Kemarin kan saya pulang berlibur di sini dan ternyata memang kondisinya sangat memprihatikan. Di daerah itu sangat sulit mendapatkan air bersih,” ujar pria kelahiran Paga, 23 April 1991 ini.
“Setelah survei untuk penetapan lokasi, akhirnya kami menemukan lokasi yang tepat untuk kebutuhan rumah tangga, air bersih. Kami menaikan air tanah dengan kedalaman 30 meter,” sambung kader Hanura DPD NTT ini.
Menurutnya, untuk memenuhi kebutuhan air bersih seluruh warga Desa Aibubu memang tidak cukup dengan hanya satu sumur air. Oleh karenanya, butuh campur tangan dari pemerintah desa maupun pemerintah Kabupaten Sikka.
Gregorius menambahkan, pihaknya sengaja memilih membangun sumur air. Pasalnya, air merupakan sumber kehidupan dan manfaatnya berkelanjutan bagi masyarakat.
“Mudah-mudahan warga juga bisa menjaga aset ini, sehingga bisa panjang manfaatnya,” tandasnya.