Narasaosina – Relawan Peduli Adonara pada Kamis (6/5) mulai melakukan renovasi 21 rumah hunian sementara bagi para pengungsi di Purinara, Desa Narasaosina, Kecamatan Adonara Timur.
Rumah hunian ini nantinya akan ditempati sementara oleh para pengungsi korban banjir bandang, yang saat ini masih berada di Posko MAN 1 Flores Timur, sebelum pemerintah membangun rumah di lahan relokasi yang baru.
Disaksikan BentaraNet, relawan yang membuka posko peduli banjir bandang di Markas Komunitas Orang Indonesia (OI) Adonara di Bele ini, tampak antusias merenovasi setiap bagian dari rumah-rumah ini.
Dinding rumah dari keneka yang sudah lapuk mereka ganti dengan tripleks.
Aksi yang melibatkan pemuda dari Desa Narasaosina ini mereka lakukan untuk mengurangi kekhawatiran para pengungsi jika saatnya nanti mereka harus meninggalkan posko pengungsi MAN 1 Flores Timur.
Dibawah koordinasi Kepala Dinas PU Kabupaten Flores Timur, Dominikus Demon, aksi ini juga mereka lakukan untuk memenuhi target pemerintah satu minggu setelah masa tanggap darurat usai pada Sabtu (1/5) lalu, persiapan hunian sementara untuk pengungsi korban bandang yang saat ini berada di Posko MAN 1 Flores Timur, rampung.
Ketua Relawan Komunitas OI, Yami Dosinaen mengatakan, para relawan menargetkan renovasi rumah hunian ini akan rampung pada Sabtu (8/5). Dia menjelaskan, dari 23 rumah yang tersedia, hanya 21 yang mereka renovasi. Sementara dua rumah lainnya membutuhkan waktu yang lama untuk direnovasi.
“Targetnya hari Sabtu (8/5) ini rampung. Ada dua rumah yang kita coret karena terlalu banyak makan waktu untuk pengerjaan,” kata Yami.
Relawan Peduli Adonara merupakan gabungan dari semua relawan baik di Flores Timur maupun dari luar yang menggunakan markas OI Adonara di Bele sebagai posko bersama relawan. Yami menambahkan, mereka harus merovasi rumah-rumah ini karena tidak layak dihuni.
“Ini memang tidak layak lah karena memang selama ini tidak dihuni. Sudah ada banyak keneka yang lapuk dan sudah hancur,” kata Yami.
Sementara itu, Kepala Desa Nara Saosina,Yeremias Kewa Ama menjelaskan, atas nama kemanusiaan, Pemerintah Desa Narasaosina secara iklas menyerahkan rumah-rumah ini untuk dihuni sementara oleh para pengungsi.
“Namanya kemanusiaan sehingga apa pun alasannya karena memang ada tersedia tempat untuk bisa dihuni sementara, makanya kita sediakan untuk dihuni korban yang ada di Posko MAN. Ini pemberian dengan iklas dan sukarela,” kata Yeremias.
Yeremias menjelaskan, tahap renovasi rumah telah sampai pada proses perbaikan dinging rumah. “Kita jamin aman sampai saatnya nanti mereka (pengungsi) pindah ke lokasi ini,” ungkapnya. Hingga saat ini sudah ada lima unit rumah yang sudah mereka renovasi.
Upaya bersama yang ditempuh Relawan Peduli Adonara, Pemdes Narasaosina dan Pemda Flotim untuk merenovasi rumah-rumah ini dilakukan, setelah sebelumnya terjadi polemik dimana para pengungsi yang berada di Posko MAN 1 Flores Timur menggeruduk kantor Camat Adonara Timur pada Sabtu (1/5) lalu.
Para pengungsi merasa kecewa lantaran pemerintah Flores Timur, dalam hal ini pihak Kecamatan Adonara Timur dinilai lamban merespon berakhirnya masa tanggap darurat.
Pemerintah saat ini tengah melakukan proses pembangunan rumah bagi para pengungsi di lahan relokasi seluas 4 hektar di Desa Saosina, Kecamatan Adonara Timur. Masyarakat adat di desa ini secara sukarela memberikan lahan seluas 4 hektar untuk relokasi pengunsi banjir bandang Waiwerang. (Red)