Lewoleba – Wakil Bupati sekaligus Plt Bupati Lembata, Thomas Ola Langoday berziarah ke ritus adat dan leluhur Lembata atau nuba nara yang berada di kompleks rumah jabatan Bupati Lembata, Lewoleba, Sabtu (24/7/2021).
Kunjungan ini dilakukan bertepatan dengan hari ulang tahunnya ke-59 dan tepat di hari ke-4 dirinya menjabat sebagai pelaksana tugas sehari-hari Bupati Lembata. Rumah jabatan ini bertahun-tahun tidak ditempati Bupati Lembata sebelumnya, Eliyaser Yentji Sunur.
“Beliau sempatkan diri melakukan seremoni di tempat bersejarah itu yang penuh akan perjuangan sekaligus tempat mempersatukan leluhur sembilan kecamatan untuk Lembata yang kuat,” tulis putra Thomas Ola Langoday, Into Langoday dalam postingannya di Group Facebook Bicara Lembata New.
Into mengatakan, Thomas Ola Langoday sempat duduk merenung dan memohon restu leluhur Lewotana/Leu Auq bumi Lepan Batan bagi sisa waktu kepemimpinannya kurang lebih selama 10 bulan ini.
Thomas Ola Langoday yang juga Wakil Bupati Lembata saat ini menjabat Plt Bupati Lembata setelah pasangannya Bupati Lembata, Eliyaser Yentji Sunur meninggal dunia pada Sabtu (17/7) lalu.
Menurut Into, Thomas Ola Langoday meyakini kekuatan 3A yakni Allah, Arwah (leluhur) dan alam akan mampu memberi energi positif untuk membangun Lembata, jika tiga kekuatan ini bisa dihayati dan diyakini dengan baik.
“Percaya dan yakin akan kuat kuasa 3A. Allah memberi kuasa. Arwah leluhur menjadi penunjuk arah. Menyatu dengan alam supaya seirama menjaga keseimbangan,” tulis Into Langoday.
Untuk diketahui, nuba nara di kompleks rumah jabatan Bupati Lembata ini menjadi ritus bersejarah dan sakral bagi masyarakat Kabupaten Lembata yang secara resmi memisahkan diri dari Kabupaten Flores Timur 20 tahun silam.
Ziarah Thomas Ola Langoday ini mendapat sambutan positif dari masyarakat Kabupaten Lembata di media sosial.
“Ada diskusi cukup hangat di group tadi siang tentang nuba nara orang Lembata yang diabaikan selama ini dan berharap Bapa Thomas Langoday yang saat ini menerima tongkat kepemimpinan Lembata dapat memberi terang dan makan minum untuk para leluhur dari seluruh tujuh penjuru Lembata yang dibawa ke tempat ini sejak awal otonomi yang lalu.”
“Syukur Bapa Thomas merespon ini, mudah-mudahan leluhur merestui dan mengawal pengabdian bapa di sisa waktu ini,” tulis pemilik akun facebook Yosef Daga Elaman.
Di sisa waktu 10 bulan masa kepemimpinannya, Thomas Ola Langoday ditantang untuk memenuhi harapan masyarakat untuk ‘mengurai benang kusut’ pembangunan di Kabupaten Lembata yang selama ini menjadi polemik di tengah masyarakat.
Reformasi birokrasi, mengatasi kelangkaan BBM, penataan kota, renovasi dan pembangunan kembali Pelabuhan Laut Lewoleba serta perbaikan infrastruktur jalan di segmen kritis merupakan beberapa di antara sekian banyak harapan masyarakat Kabupaten Lembata saat ini.
Thomas Ola Langoday dalam sebuah kesempatan wawancara mengatakan, waktu 10 bulan tidak cukup baginya untuk mengurai semua persoalan ini. Namun dia tetap berusaha optimal untuk menjawab semua harapan masyarakat Lembata ini.
Jika tidak semuanya terpenuhi pun, setidaknya dia telah meletakan dasar pembangunan di sisa waktu 10 bulan ini untuk seterusnya akan dilanjutkan oleh pemimpin-pemimpin berikutnya.
“Saya ingin meletakan dasar ini dengan baik. Bukan untuk kita, kita ini umur di atas 40 semua tinggal mati saja ini. Ini untuk anak-anak kita generasi di masa mendatang,” kata Thomas.
Tidak tanggung-tanggung, beberapa saat setelah mendapatkan surat dari Pemerintah Provinsi NTT perihal pelaksanaan tugas sehari-hari Bupati Lembata, Thomas Ola Langoday Langsung menggelar rapat bersama pihak Syahbandar Pelabuhan Laut Lewoleba dan PT Hikam selaku transportir BBM, terkait kelangkaan BBM.
Hasil rapat ini memutuskan Pemda Lembata memberikan izin sandar kepada kapal mini tanker pengangkut BBM milik PT Hikam. Izin sandar ini diberikan untuk mewujudkan pasokan BBM yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kabupaten Lembata.
Masalah izin sandar kapal mini tanker milik PT Hikam dianggap sebagian besar kalangan menjadi momok dari kelangkaan BBM di Kabupaten Lembata selama ini.
Thomas Ola Langoday di hari pertama melaksanakan tugas Bupati Lembata juga langsung melakukan sidak ke rumah sakit umum daerah (RSUD) Lewoleba, RS Damian dan RS Bukit.
Dari sidak ini dia mengambil beberapa keputusan strategis terkait masalah penanganan pasien Covid-19 seperti kelangkaan oksigen, plasma darah konvalesen dan kekurangan tenaga kesehatan. (Red