Lewoleba – Bupati Lembata, Thomas Ola Langoday mengajak masyarakat Kabupaten Lembata untuk mengamalkan spirit persatuan ta’an to’u tidak hanya untuk sesama manusia, namun juga untuk manusia dengan alam.
Hal ini dikatakan Bupati Thomas saat membuka pameran bonsai Kabupaten Lembata di Taman Kota Swaolsa Titen, Kota Lewoleba pada Minggu (17/10/2021) malam.
Pameran Bonsai oleh Komunitas Bonsai Lembata (KBL) ini digelar selama tiga minggu hingga 28 Oktober mendatang.
“Ini mengajarkan kepada kita semua bagaimana mencintai alam, menyatu dengan alam dan mau mengedukasi kita semua bahwa semangat t’an to’u itu bukan hanya pada manusia tetapi juga dilakukan kepada alam,” kata Bupati Thomas.
Dia menegaskan, jika manusia sudah mampu menyatu dengan alam, bukan tidak mungkin, alam akan kembali ‘bersahabat’ dengan manusia.
Tidak hanya itu, Bupati Thomas juga menyampaikan bahwa apa yang dilakukan 50 pencintai bonsai pada pameran kali ini juga merupakan bentuk inovasi dan upaya untuk memberikan pesan, bahwa Lembata merupakan kabupaten pulau yang memiliki beragam kekayaan alam.
Oleh karena itu, lanjutnya, apa yang dilakukan KBL ini harusnya menjadi contoh bagi masyarakat Lembata untuk berpikir kreatif dan inovatif, lalu bisa memanfaatkan kekayaan alam ini secara ramah untuk meningkatkan perekonomian mereka.
“Ini juga merupakan invonasi. Kita bisa menikmati yang indah-indah pada malam hari ini pasti melalui sebuah proses yang panjang. Mengubah sesuatu yang tidak berguna menjadi bermanfaat. Ini merupakan kreatifitas dan inovasi yang luar biasa,” imbuhnya.
“Ini menunjukan bahwa Lembata itu kaya raya. Mudah-mudahan ada komunitas lain yang mengeksplor dan mengeksploitasi kekayaan alam Lembata untuk sesuatu yang berguna ke depannya,” lanjut Bupati Thomas.
Sebanyak 500 lebih bonsai yang dipajang di pameran kali ini mampu menarik perhatian sejumlah pengunjung yang datang. Taman Kota Swaolsa Titen tampak lebih ramai, setelah sekian lama berbagai aktivitas warga kota ditutup selama pandemi Covid-19.
Koordinator Komunitas Bonsai Lembata, Herman Ola Ike, mengatakan, selain memeringati HUT ke 22 Otonomi Daerah Kabupaten Lembata dan Sumpah Pemuda pada 28 Oktober mendatang, pameran ini juga bertujuan mengajak masyarakat untuk mencintai alam lewat seni marangkai bonsai.
“Kami ingin mengedukasi masyarakat. Bahwa hasil karya kami ini bisa mengajak masyarakat untuk mencintai bonsai. Kami juga ingin mengajak masyarakat untuk sama-sama kita mencintai alam lewat bonsai,” ucap Herman.
Hingga saat ini KLB memiliki lebih dari 200 anggota baik anggota tetap dan simpatisan yang tersebar di seluruh Lembata.
Pameran bonsai ini juga diramaikan dengan pentas musik dari beberapa komunitas musik di Kabupaten Lembata. Selain pameran bonsai, para pengunjung juga dapat mengunjungi beberapa booth kreatif Kabupaten Lembata di sisi timur Taman Swaolsa Titen. (Red)