NAGEKEO –Puluhan ternak kambing milik warga Kelurahan Towak, Nagekeo, mati mendadak. Tercatat sebanyak 34 ekor kambing milik warga yang mati. Akibatknya warga yang ternak kambingnya mati alami kerugian jutaan rupiah.
” Sudah 34 ekor kambing warga yang mati. Matinya ternak kambing ini secara mendadak dan belum diketahui penyebabnya ” ungkap Venansius Tibo, kepada media ini beberapa waktu lalu.
Dikatakannya, dampak dari musibah matinya ternak kambing tersebut menambahkan daftar panjang keresahan masyarakat setempat. Pasalnya saat ini masyarakat masih diperhadapkan dengan serangan virus ASF atau African Swine Fever pada ternak babi. Dimana, puluhan ternak babi juga mati mendadak. Perekonomian masyarakat pun terganggu dengan masalah tersebut.
” Kami tentu pasrah dengan musibah matinya ternak seperti kambing dan juga ternak babi. Ternak ternak itu menjadi salah satu sumber pendapatan bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari ” ujar Dia.
Dijelaskannya, kasus kematian ternak kambing secara mendadak telah terjadi sebulan terakhir. Tenak kambing yang mati sudah mencapai 34 ekor. Jumlah ini menyebar di beberapa warga yang memiliki kambing. Akibatnya, peternak alami kerugian berkisar Rp. 60 an juta.
” Kambing yang mati semuanya rata rata kambing dewasa yang mana kalau dijual harganya Rp. 1.5 juta per ekornya. Kami tentu rugi ” ungkap DiaÂ
Dijelaskannya, ternak kambing sebelum mati, menunjukan gejala seperti menceret, lesu, dan nafsu makan berkurang. Warga pun tidak bisa mengambil tindakan pencegahan secara medis. Mereka hanya melakukan pencegahan secara alamiah atau tradisional.
” Kami minta pemerintah yakni Dinas Peternakan untuk segera melakukan langhak langkah pencegahan agar tidak terjadi kematian ternak kambing secara menyeluruh yang dapat merugikan masyarakat ” pinta Dia.(***)