LEWOLEBA – Anggota DPRD Lembata, John Batafor, menilai peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 Otonomi Daerah Kabupaten Lembata tahun ini memiliki makna khusus melalui digelarnya Lomba Titi Jagung antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Menurutnya, ajang tersebut bukan sekadar perlombaan, melainkan momentum penting untuk memperkenalkan pangan lokal sebagai bagian dari budaya yang patut dijaga.
Batafor menjelaskan bahwa lomba ini juga bertujuan mengedukasi masyarakat dan wisatawan, baik lokal maupun asing, tentang pentingnya mencintai pangan lokal. Ia menegaskan, jagung sebagai pangan khas Lembata perlu terus dilestarikan agar tidak tergerus zaman.
Ia menambahkan, program tersebut selaras dengan isu global tentang pemanasan global karena konsumsi pangan lokal lebih ramah lingkungan. Mengurangi impor pangan dari luar daerah diyakini mampu menekan jejak karbon sekaligus berkontribusi dalam mitigasi perubahan iklim.
Selain ramah lingkungan, kegiatan ini juga mendukung pengembangan pariwisata berkelanjutan. Wisatawan asing dapat merasakan pengalaman otentik melalui cara tradisional mengolah jagung titi sekaligus memahami nilai budaya yang menyertainya.
Menurutnya, pemerintah bahkan bisa mengembangkan galeri budaya lokal termasuk Titi Jagung agar wisatawan dapat belajar langsung proses pengolahan pangan khas ini. Upaya itu juga bisa meningkatkan PAD Lembata dengan menciptakan pengalaman unik dan edukatif bagi pengunjung.
Batafor menekankan, lomba titi jagung menjadi sarana untuk mengingatkan generasi muda akan pentingnya menjaga pangan lokal dan kelestarian lingkungan. Kegiatan ini juga memberi ruang bagi wisatawan untuk terlibat dalam aktivitas yang bermanfaat bagi ekologi dan ekonomi daerah.
Ia mengajak masyarakat, wisatawan, hingga pelaku usaha pariwisata untuk mendukung langkah sederhana seperti mengonsumsi pangan lokal dan mengikuti kegiatan ramah lingkungan. Menurutnya, langkah kecil semacam itu dapat memberikan dampak besar terhadap keberlanjutan alam.
Batafor memastikan dirinya bersama komunitas Taman Daun akan melibatkan lebih banyak wisatawan asing dalam lomba titi jagung. Ia optimistis kegiatan ini akan menjadi daya tarik baru yang memperkuat pariwisata Lembata di masa depan.
Ia pun mengajak seluruh lapisan masyarakat dan wisatawan untuk hadir dalam Lomba Titi Jagung antar OPD pada 12 Oktober 2025 di Halaman Kantor Bupati Lembata. Ia menegaskan pentingnya bangga pada pangan lokal sekaligus menjaga keberlanjutan alam demi masa depan yang lebih baik.
Meski ada pihak yang menertawakan program tersebut, Batafor menilai inisiatif ini luar biasa. Menurutnya, kegiatan ini hanya perlu dipoles lebih baik agar berkelanjutan dan benar-benar memberi manfaat jangka panjang bagi Lembata. (BN/001)