NAGEKEO _ Program swasembada pangan yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo terus gencar dilakukan hingga ke daerah kabupaten/ kota.
Di Nagekeo, pemerintah pusat menggelontorkan dana hampir 21 milyar untuk program swasembada pangan.
Plt. Kadis Pertanian Kabupaten Nagekeo, Primus Nuwa, mengatakan, pemerintah Kabupaten Nagekeo mendapatkan alokasi anggaran dari pemerintah pusat ± 21 milyar. Anggaran tersebut melalui program optimalisasi lahan ( oplah ) ± 17 milyar dan Brigade Pangan ( BP ) ± 3 milyar.
Dalam kegiatan peresmian salah satu kelompok tani milenial, Primus hadir dan menyampaikan sejumlah informasi berkaitan dengan anggaran dari pusat yang masuk ke Nagekeo dan sejumlah anggaran lain, yang berhasil diserap dari kabupaten lain di NTT, karena belum siap untuk mengeksekusinya. Rincian aliran dana yang masuk ke kabupaten Nagekeo melalui Dinas Pertanian, alokasi dana awal 3.320 hektar x Rp.4.600.000 total dana oplah menjadi Rp. 15.272.000.000, ditambah alokasi yang di tolak dari TTS seluas 451 hektar x Rp.4.600.000. Sehingga tambahan anggaran lagi Rp.2.074.600.000.
” untuk tambahan lokasinya, sudah dilakukan survey semua dan masih menunggu Detail Engineering Desaign (DED) atau kata lainnya data teknik terinci dari Undana. Sedangkan Brigade Pangan (BP) alokasi dana hibah dari pemerintah pusat perkelompok 1-3 miliaran rupiah ” ungkap Dia.
Primus menambahkan, dinas pertanian akan mengajukan kepada DPRD agar lahan irigasi diperdakan Hal ini guna tidak terjadi alih fungsi lahan dikemudian hari. Pasalnya sat ini hampir sebagian lahan irigasi sudah menjadi lokasi permukiman.
“ Kalaubsudah ada Perda, tidak ada lagi masyarakat yang mendirikan rumah permanen atau apapun itu di lahan irigasi. Mohon kerjasamanya agar Nagekeo menjadi lumbung pangan ( padi ) di NTT ” pinta Dia.(***)