NAGEKEO _ Jumlah kasus HIV Aids di Kabupaten Nagekeo, dari tahun ke tahun terus alami peningkatan. Mirisnya penambahasan kasus HIV Aids sangat rentan peda da pada usia produktif.
Sekertaris Komisi Penanggulangan Aids, Kabupaten Nagekeo, Martha N. R. Lamanepa, menjelaskan, berdasarkan data kasus HIV Aids di Kabupaten Tahun 2025 sebanyak 177 kasus. Berdasarkan jenis kelamin, terbanyak berada pada laki laki berjumlah 111 kasus dan perempuan sebanyak 66 kasus.
” Laki laki masih dominan penularan HIV Aids di Nagekeo. Setiap tahun pasti ditemukan kasus baru. Tahun 2025 ini ditemukan 8 kasus baru penularan HIV Aids untuk Nagekeo ” jelas Martha.
Dikatakannya, penularan HIV Aids sudah terjadi diseluruh profesi pekerjaan dengan jumlah yang cukup banyak. Masing masing profesi antara lain, wiraswasta sebanyak 13 kasus, swasta sebanyak 13 kasus, honorer sebanyak 4 kasus, ojek sebanyak 3 kasus, sopir sebanyak 11 kasus, petani sebanyak 69 kasus, ibu rumah tangga ( IRT ) sebanyak 29 kasus, pembantu rumah tangga ( PRT ) sebanyak 3 kasus, mahasiswa sebanyak 7 kasus, Anak sebanyak 8 kasus, Guru sebanyak 10 kasus, PNS sebanyak 4 kasus, security sebanyak 2 kasus dan konjak sebanyak 1 kasus.
” Sampai saat ini jumlah meninggal sebanyak 91 orang dan masih hidup sebanyak 86 orang. Yang domisili di Nagekeo ( ODHA ) sebanyak 69 dan yang pindah sebanyak 18 kasus ” jelas Martha.
Kasus penularan HIV Aids di Kabupaten Nagekeo, ungkap Martha, yang tengah terjadi pada kategori usia produktif antara 21 hingga 40 Tahun. Jumlahnya mencapai 140 kasus. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pada pada usia 16 Tahun, remaja Nagekeo telah melakukan hubungan seks.
” Kalau kasus disebakan dari hubungan layaknya suami istri, dengan demikian yan bersangkutan pada usia 16 tahun, sudah melakukan hubungan terlarang atau hubungan seks. Karena HIV Aids setelah dinyatakan positif, maka hitungannya mundur 5 tahun sebelumnya ” jelas Martha.
Adapun langkah pencegahan yang dilakukan oleh Komisi Penanggulangan Aids Kabupaten Nagekeo, diantaranya, mensosialisasikan Bajawa HIV Aids kepada masyarakat. Hal ini menjadi langkah awal dalam pencegahan penularan HIV Aids.
” Kami terus lakukan sosialisasi ke masyarakat serta lembaga lembaga sekolah tentang bahasa dan pencegahan HIV Aids. Ini salah satu solusi terbaik pencegahan. Dan apabila ditemukan positif tentu akan dilakukan langkah langkah lanjutan sesuai dengan standar pelayanan yang berlaku. Kepada warga masyarakat agar turut serta dalam pencegahan penularan HIV Aids di Nagekeo agar generasi bangsa khususnya generasi Nagekeo terselamatkan ” pinta Martha.(***)