• About
  • Redaksi & Contact
  • Advertise
Monday, April 21, 2025
  • Login
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Bentara
  • Home
  • Polkam
  • Ekbis
  • Hukrim
  • BudPar
  • Humaniora
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Home
  • Polkam
  • Ekbis
  • Hukrim
  • BudPar
  • Humaniora
  • Kesehatan
  • Pendidikan
No Result
View All Result
Bentara
No Result
View All Result
Home Polkam

Kelas Demokrasi Nimo Tafa Institute, Erik Langobelen : Otda Lembata Kontras Dengan Kewenangan Pemda

by BentaraNet
in Polkam
0
Kelas Demokrasi Nimo Tafa Institute, Erik Langobelen : Otda Lembata Kontras Dengan Kewenangan Pemda

Direktur Tena Pulo Reseacrh, Erik Langobelen / Foto : BentaraNet

0
SHARES
174
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

LEMBATA – Dosen Filsafat dan Etika  Univesitas Katolik (Unika) Atma Jaya Jakarta, Erik Langobelen menilai kewenangan pemerintah daerah dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Lembata selama 25 tahun otonomi daerah, tidak optimal untuk mendorong akselerasi pembangunan.

Kontrasnya kewanangan Pemda Lembata dengan statusnya sebagai daerah otonom ini bisa terjadi, karena sebagian kewenangan di dalam pembangunan masih sangat bergantung pada pemerintah di tingkat yang lebih tinggi, dalam hal ini pemerintah provinsi dan pemerintah pusat.

Hal ini dikatakan Erik saat mengisi Kelas Demokrasi Batch Empat Nimotafa Institute di Perpustakaan Daerah Goris Keraf, Lewoleba, Jumat (18/10) yang mengusung tema “Arsitektur Pembangunan Dalam Lanskap Politik di Lembata”.

“Hampir semua kebijakan masih bergantung pada pemerintah pusat. Padahal, pintu masuk bagi sebuah kabupaten adalah otonomi daerah. Malah otonomi daerah ini jadi halangan bagi pemerintah dalam melakukan penetrasi kebijakan untuk mendorong pertumbuhan sebuah daerah secara mandiri,” kata Erik.

Sebagai contoh, ia menjelaskan kewenangan pemerintah provinsi atas wilayah laut dari titik tertinggi pasang atau 0-12 mil berdasarkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014, dengan sendirinya membatasi Kabupaten Lembata di dalam mengelola wilayah laut yang berada di administasi kabupaten pulau ini.

“Imbas langsungnya adalah tidak semua izin investiasi mesti melalui pemerintah daerah atau kabupaten. Dalam optik politik nasional, hal ini mengindikasikan ada upaya pelemahan kuda-kuda otonomi daerah, dan lebih jauh dari itu ada bahaya sentralisasi kebijakan,” kata Direktur Tena Pulo Research ini.

RelatedPosts

Pertanian Lembata: Menanti Pemerintah Turun Tangan, Demi Kedaulatan Pangan

Pertanian Lembata: Menanti Pemerintah Turun Tangan, Demi Kedaulatan Pangan

April 17, 2025
LSM Barakat, IDEP dan DPRD Lembata Sepakat Dorong Penyelesaian Masalah Adminsistrasi Desa di Hunian Bencana Seroja

LSM Barakat, IDEP dan DPRD Lembata Sepakat Dorong Penyelesaian Masalah Adminsistrasi Desa di Hunian Bencana Seroja

February 27, 2025

Selain itu, arsitektur kekuasaan dalam lanskap politik di Lembata juga, menurut Erik masih dipengaruhi oleh dominasi partai politik besar di tingkat nasional. Celakanya, lanjut Erik, hampir semua partai politik di Indonesia tidak memiliki basis ideologi yang jelas.

Akibatnya, di dalam dinamika demokrasi Indonesia, partai politik cenderung menggunakan logika pragmatis di dalam menentukan sikap politik, ketimbang logika ideologis.

“Kondisi ini bisa tercermin dalam situasi orang bisa pindah partai dengan mudah, Ratu Wula begitu mudah mengundurkan diri dari keterpilihannya sebagai anggota DPR RI,” imbuh Erik.

Ia melihat masih banyak kebijakan pembangunan di Lembata yang diambil berdasarkan dominasi sikap partai politik yang cenderung pragmatis.

Dalam kondisi seperti ini, Erik menegaskan bahwa sikap kritis masyarakat di dalam meneropong pembangunan memiliki peran penting untuk mengontrol pembangunan itu sendiri. Meski di sisi lain, tuntutan ini menurutnya memberikan tantangan tersendiri di tengah tingkat pengetahuan dan sumber daya manusia (SDM) masyarakat yang masih rendah.

Kelas demokrasi ini diikuti oleh tiga belas warga kelas Nimo Tafa Institute. Mereka berasa dari berbagai kalangan mulai dari masyarakat biasa, ASN, pegiat komunitas, aktivis sosial, pegiat LSM dan jurnalis. (BN/001)

Tags: Erik LangobelenKelas DemokrasiNimo Tafa InstitutePemda LembataTena Pulo Research
Next Post
Ini Kesan Festival Lamaholot 2024 Menurut Pelaku UMKM dan Penjabat Bupati Lembata

Ini Kesan Festival Lamaholot 2024 Menurut Pelaku UMKM dan Penjabat Bupati Lembata

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Inspiratif! Dokter dari Lembata Masuk Grand Finalist L-Men 2025

Inspiratif! Dokter dari Lembata Masuk Grand Finalist L-Men 2025

2 days ago
Jumad Agung, Ribuan Umat Katolik di Lembata Larut dalam Tablo Jalan Berdarah

Jumad Agung, Ribuan Umat Katolik di Lembata Larut dalam Tablo Jalan Berdarah

2 days ago
Ini Alasan Hoerudin Tekankan Pentingnya Menjaga Spirit Kebangsaan!

Ini Alasan Hoerudin Tekankan Pentingnya Menjaga Spirit Kebangsaan!

3 days ago
Kata Anggota DPR RI Muhammad Hoerudin Soal Pentingnya Empat Pilar Kehidupan Berbangsa

Kata Anggota DPR RI Muhammad Hoerudin Soal Pentingnya Empat Pilar Kehidupan Berbangsa

4 days ago
Pertanian Lembata: Menanti Pemerintah Turun Tangan, Demi Kedaulatan Pangan

Pertanian Lembata: Menanti Pemerintah Turun Tangan, Demi Kedaulatan Pangan

4 days ago
John Batafor Tolak Bimtek DPRD Lembata di Jakarta, Uang Dikembalikan untuk Kepentingan Masyarakat

John Batafor Tolak Bimtek DPRD Lembata di Jakarta, Uang Dikembalikan untuk Kepentingan Masyarakat

5 days ago

Harga Kemiri Anjlok Petani di Nagekeo Alami Kerugian

5 days ago

Popular News

  • John Batafor Tolak Bimtek DPRD Lembata di Jakarta, Uang Dikembalikan untuk Kepentingan Masyarakat

    John Batafor Tolak Bimtek DPRD Lembata di Jakarta, Uang Dikembalikan untuk Kepentingan Masyarakat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Inspiratif! Dokter dari Lembata Masuk Grand Finalist L-Men 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pertanian Lembata: Menanti Pemerintah Turun Tangan, Demi Kedaulatan Pangan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ternak Kambing Mati Mendadak, Warga Towak Rugi Jutaan Rupiah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jumad Agung, Ribuan Umat Katolik di Lembata Larut dalam Tablo Jalan Berdarah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Harga Kemiri Anjlok Petani di Nagekeo Alami Kerugian

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Connect with us

Kirim E-mail :

Untuk kritik, saran dan pertanyaan lainnya, silahkan kirim pesan anda untuk BentaraNet di bentara.redaksi01@gmail.com

Site Links

  • Log in
  • Entries feed
  • Comments feed
  • WordPress.org

About Us

Kami menyajikan berita akurat, mendalam dan edukatif untuk anda.

  • About
  • Redaksi & Contact
  • Advertise

© 2023 - Bentara.net

No Result
View All Result
  • Home
  • Polkam
  • Ekbis
  • Hukrim
  • BudPar
  • Humaniora
  • Kesehatan
  • Pendidikan

© 2023 - Bentara.net

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
Sign In with Linked In
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In