Lewoleba – Keluarga Besar Mahasiswa dan Pemuda Lembata se-Jabodetabek (KEMADABAJA) turut terlibat dalam upaya menanggulangi kesulitan warga Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape timur yang terkena bencana erupsi gunung api Ile Lewotolok.
Selama lima hari berturut-turut mereka terus menyalurkan bantuan untuk para pengungsi erupsi gunung api Ile Lewotolok, termasuk para pengungsi yang berada di kebun-kebun.
Kondisi yang paling memprihatinkan adalah masih banyak pengungsi berada di kebun-kebun hidup dalam keprihatinan. Dia berharap pemerintah memberikan respon yang cepat dan tepat untuk warga yang berada di kebun-kebun.
“Ternyata masih banyak pengungsi yang di kebun-kebun. Saya harap Pemda Lembata bisa melihat pengungsi yang masih berada di kebun-kebun dan bisa diperhatikan secara rutin,” kata Kartono Langoday, Ketua Umum KEMADABAJA kepada BentaraNet, Kamis (24/12/2020).
Mereka juga menemukan banyak atap rumah warga yang rusak terkena material letusan gunung api Ile Lewotolok.
KEMADABAJA telah melakukan pendataan rumah warga yang rusak dan akan memberikan bantuan seng kepada pemilik rumah yang rusak.
Dia menjelaskan, bantuan sembako ini mereka peroleh dari penggalangan donasi di beberapa titik di Jakarta seperti di lampu merah ruas jalan Matraman dan Pasar Rebo.
Aksi kemanusiaan ini merupakan bentuk kepedulian mereka terhadap Lewotana Lembata, terkhusus dua kecamatan yang terdampak erupsi gunung api Ile Lewotolok yakni Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur.
“Ini bentuk kepedulian kami terhadap lewotana Lembata. Dana yang kami galang ini digunakan untuk membeli keperluan-keperluan pokok masyarakat di posko pengungsian,” kata Kartono.
Dia menjelaskan, KEMADABAJA akan terus melakukan penggalangan dana secara rutin dalam kurun waktu beberapa hari kedepan.
“Ini sebagai bentuk pertanggungjawaban moral dari anak Lewotana agar dapat membantu masyarakat yang tertimpa bencana erupsi gunung Lewotolok,” katanya.
Kartono mengatakan, setiap masalah kemanusiaan mesti disikapi dengan cepat dan tidak saling menunggu. “Sebab ini adalah tanggungjawab bersama yang mesti segera ditanggapi oleh organisasi,” pungkasnya. (Red)