LEMBATA – Dinas Pendidikan Kabupaten Lembata kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini. Pada Rabu (30/7/2025), Dinas Pendidikan menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) bertajuk Numerasi Terintegrasi Sains dengan Pembelajaran Seru, Interaktif, dan Unik di Aula Olympic Hotel Lewoleba.
Kegiatan ini diikuti oleh 50 peserta yang merupakan perwakilan dari berbagai satuan pendidikan PAUD se-Kabupaten Lembata. Antusiasme peserta terlihat sejak awal kegiatan yang dirancang untuk memperkuat kompetensi guru dalam menerapkan pendekatan numerasi dan sains secara terpadu.
Salah satu fasilitator dalam kegiatan ini adalah DR. Nancy Susianna, M.Pd, dosen dan peneliti dari Universitas Katolik Parahyangan Bandung. Ia dikenal luas sebagai pemerhati pendidikan anak usia dini. Selain itu, hadir pula Rinda Anggita Putri, M.Pd, yang juga menjadi narasumber utama dalam pelatihan ini.
Dalam pemaparannya, Nancy menekankan pentingnya pelatihan ini sebagai wujud tanggung jawab moral guru terhadap peserta didik.
“Harapan kami, apa yang kita ikuti bersama, apa yang kita rancang bersama dapat kita terapkan di sekolah kita masing-masing hanya satu tujuan yaitu kita melayani dan bertanggung jawab terhadap anak didik yang telah Tuhan percayakan kepada kita,” ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lembata, Wenseslaus Ose, menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan membekali guru PAUD dengan strategi pembelajaran yang aktif, kontekstual, dan menyenangkan.
Ia menyoroti pentingnya numerasi sebagai fondasi berpikir logis, kemampuan memecahkan masalah, dan kesiapan bersekolah bagi anak usia dini.
Lebih lanjut, Wenseslaus juga menekankan perlunya sains dikenalkan kepada anak-anak melalui pendekatan berbasis budaya dan kearifan lokal. Menurutnya, lingkungan sosial dan alam sekitar anak di Lembata sangat kaya akan potensi pembelajaran.
Dengan pendekatan ini, anak-anak tidak hanya belajar angka dan sains, tetapi juga sekaligus menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya mereka sendiri.
Numerasi yang terintegrasi dengan sains bukan hanya memperkuat pemahaman logika dan matematika, tetapi juga mendorong rasa ingin tahu dan kemampuan observasi anak.
Kegiatan pelatihan ini merupakan kelanjutan dari program serupa yang telah digelar pada tahun sebelumnya.
Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan Pendidikan Non Formal (PNF), Silvester Yafet, menyampaikan bahwa tahun ini pelatihan dilanjutkan untuk memperkuat kapasitas guru PAUD di Lembata dalam menerapkan pendekatan pembelajaran berbasis eksperimen.
“Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman guru PAUD tentang konsep numerasi dan sains untuk anak usia dini. Selain itu, melatih guru merancang dan melaksanakan pembelajaran numerasi berbasis eksperimen sederhana,” ungkap Yafet.
Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama antara Dinas Pendidikan Kabupaten Lembata dan Universitas Katolik Parahyangan Bandung.
Dengan pelatihan ini, diharapkan para guru PAUD dapat membawa semangat pembelajaran numerasi yang tidak lagi membosankan, melainkan penuh eksplorasi, kreativitas, serta dekat dengan kehidupan dan budaya anak-anak di Lembata. (BN/001)