Maumere – Satgas Covid-19 Kabupaten Sikka menilai PT Pelayaran Nasional (Pelni) Persero tidak konsisten terhadap apa yang sudah dipresentasikan terkait protokol kesehatan Covid-19 di Pelabuhan L Say Maumere.
Pernyataan tegas ini menyusul membludaknya penumpang KM Lambelu yang tiba pelabuhan L Say Maumere pada Sabtu(19/12/2020) malam.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Sikka, Petrus Herlemus mengatakan, kasus Covid-19 berpotensi menyebar di 21 kecamatan karena pelaku perjalanan yang datang dan menyebar.
Sebelumnya kasus Covid-19 hanya didominasi oleh 3 kecamatan. “Tetapi kondisi terakhir ini hampir menyebar di semua kecamatan karena pelaku perjalanan terus berdatangan,” kata Petrus kepada BentaraNet, Rabu (23/12/2020).
“Kemarin teman-teman pantau di pelabuhan kita kewalahan karena turunnya ribuan,lalu tenaga satgas kita terbatas,” ujarnya.
Oleh karena itu Petrus menegaskan PT Pelni harus konsisten terhadap apa yang sudah di presentasikan.
“Karena dari Pelni juga mengatakan mengaturnya turun tetapi turunnya membludak, sehingga pihak Pelni harus konsisten terhadap apa yang dia presentasikan,” tegasnya.
Dirinya juga mengajak semua pihak untuk bekerja sama untuk memutuskan rantai penyebaran Covid-19 di Kabupaten Sikka.
“Lalu saya juga menyampaikan bahwa saya melindungi paling pertama adalah Nakes saya, sehingga semua pihak juga harus mengerti kondisi ini dan mari bekerja sama,” ujarnya.
Untuk diketahui, jumlah pasien positif Covid-19 di Sikka Sebelumnya 87 orang dan kini bertambah 8 orang dinyatakan positif dari transmisi lokal. Sehingga total pasien positif Covid-19 menjadi 95 orang dan 1 orang diantaranya meninggal dunia.
“Masyarakat Sikka siaga Covid-19. Oleh karena itu, Satgas melarang keras, acara, pesta dan pertemuan yang melibatkan banyak orang. Hal itu, mengingat transmisi lokal di Sikka terus bertambah akibat banjirnya pelaku perjalanan yang masuk Sikka,” pungkasnya.