Lewoleba – Wakil Ketua Bidang Organisasi Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan NTT, Viktor Mado Watun menanggapi santai dinamika politik Pilkada Lembata yang akan datang.
Meski belum dipastikan kapan Pilkada Lembata berlangsung, Viktor juga berpesan kepada pengurus PDIP di berbagai tingkat di Lembata tidak perlu galau.
Di sisi lain, Viktor juga mengarahkan pengurus partai untuk terus melakukan konsolidasi tuntas sampai ke anak ranting mulai dari membesarkan partai sampai konsolidasi untuk memenangkan Pilkada periode mendatang. Viktor juga memastikan tidak tertutup peluang bagi dirinya untuk maju kembali di Pilkada Lembata mendatang.
“Kader PDIP selalu ada, tapi nanti akan dilakukan survei. Kalau saya juga kader, kalau perintah partai pasti,” kata Viktor di sela-sela acara Musyawarah Anak Cabang (MAC) V PDIP Kabupaten Lembata 2020 di Hotel Lembata Indah, Lewoleba, Sabtu (15/8/2020).
Meski demikian, Viktor memastikan PDI Perjuangan tetap melakukan pola survei untuk menentukan siapa yang akan diusung untuk maju saat perhelatan Pilkda Lembata nanti.
“Tapi kami akan lakukan pola survei dan DPP akan memutuskan dengan survei tertinggi dari teman-teman yang mau maju calon (kepala daerah),” tandas Anggota DPRD Provinsi NTT ini.
Dia mengatakan semua proses itu akan berjalan sesuai dengan mekanisme yang akan ditetapkan oleh pemerintah pusat.
Menurut dia, belum ada kepastian perhelatan Pilkada Lembata akan terlaksana pada tahun 2022 atau 2024.
Lebih lanjut, karena harus berkoalisi dengan partai lain, PDI Perjuangan akunya tentu harus menyepakati calon kepala daerah bersama partai politik lainnya.
Di hadapan para kader partai, Viktor menegaskan solidaritas dan kekompakan yang harus selalu dijaga kader partai. Dia menginstruksikan semua kader untuk fokus membesarkan partai meski setiap keputusan politik tidak mungkin memuaskan semua pihak.
“Pengurus DPC, PAC kita komando tegak lurus. Kalau perintah dari Jakarta calon A maka harus A. Kalau bikin C itu urusan sendiri. Kalau jadi 2020 nanti kita akan sampaikan secara resmi setelah undang-undang ditetapkan. Kalau belum jangan dipaksakan,” kata Viktor. (*/red/tld)