Kupang – Hingga hari ke 15 sejak kemunculannya pada Senin (5/4) lalu, ketinggian air di danau baru di Kelurahan Sikumana, Kupang mulai menurun. Ketinggian air di danau yang terbentuk hanya dalam waktu satu hari ini mulai berkurang sekitar 15 cm.
Geolog Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, DR Herry Kota menjelaskan, ketinggian air ini kemungkinan besar akan terus menurun seiring menurunnya debit air dari mata air yang muncul secara mendadak ini.
“Ya ini proses alam, kalau masih terjadi hujan lagi ya tambah volumenya. Ya paling sampai Oktober mungkin sudah selesai,” kata Herry dilansir Chanel Youtube Legan TV pada Selasa (20/4).
“Tapi kalau kita lihat ini kan hanya beberapa hari sudah turun kurang lebih hampir 15 cm, tinggal kita hitung saja sejak kejadian tanggal 5 sampai hari ini sudah berapa hari. Jadi dia akan turun terus. Nah ini kedalamnya berapa tinggal kita kurangi kalau kita mau menghitungnya,” lanjutnya.
Menurut Herry, danau yang muncul secara mendadak ini merupakan danau karst yang muncul musiman ketika debit air bawah tanah meningkat akibat curah hujan yang tinggi. Namun, debit air ini akan menurun seiring curah hujan yang menurun.
Penurunan debit air ini sebabkan beberapa hal yakni menururnya suplai air dari mata air yang baru muncul, proses penguapan dan peresapan melalui celah tanah, setelah air ini tertampung di wilayah cekungan. “Karena dia tidak memiliki porositas premier, dia memiliki porositas sekunder. Melalui celahan-celahan itu dia akan masuk,” ungkapnya.
Dilansir ilmugeografi.com, danau karst adalah danau yang terbentuk pada daerah batu gamping atau kapur yang mengalami pelarutan sehingga membentuk lahan negatif atau berada di bawah rata-rata permukaan daerah setempat.
Air danau karst sering kali menyusut, timbul lagi, dan tidak ada sama sekali tergantung pada musim. Sehingga, danau karst sering disebut dengan danau musiman.
Air dari danau karst diisi oleh sumber air di bawah permukaan air dan dikeringkan oleh lubang-lubang dangkal yang berada di bawah permukaan air danau tersebut. Penyebab lain adalah bahwa danau karst merupakan bagian dari adanya sumber air bawah tanah dan permukaan danau merupakan volume air yang meningkat dari sumber air tersebut.
Hendrik, salah seorang warga yang telah puluhan tahun tinggal di sekitar danau baru ini mengatakan, mata air yang sama pernah muncul pada 1995 silam. Namun debit mata air saat itu tidak sebesar yang muncul belakangan. “Ini besar sekali ini. Dulu kecil,” kata Hendrik kepada CNN.
Sejak kemunculannya, danau baru yang berasal dari beberapa sumber mata air ini menjadi daya tarik wisata baru bagi warga Kota Kupang. Oleh warga setempat, danau ini diberi nama Danau Seroja karena muncul pasca badai siklon tropis Seroja menghantam wilayah ini.
Dibalik berkat mata air segar baru yang muncul, warga sekitar pun khawatir karena munculnya danau ini mengancam keberadaan area pemukiman warga setempat. (Red)