LEMBATA – Pelabuhan Laut Lewoleba di Kabupaten Lembata mulai dirombak total sejak diserahkan pengelolaannya ke Kementerian Perhubungan.
Selama dua tahun berturut-turut sejak 2023, pelabuhan laut ini mulai dibangun kembali dan diserahterimakan kepada pemerintah (Professional Handover/PHO) pada Kamis (24/10) lalu.Â
Hasilnya, kini wajah baru pelabuhan Kelas III ini mulai dimanfaatkan dengan baik untuk kepentingan masyarakat. Dengan pelebaran dan perpanjangan dermaga, kini antrian kapal seperti yang terjadi di tahun-tahun sebelumya mulai terurai.
“Bisa dipastikan bahwa (antrian kapal) sudah terurai. Dimulai dari jam 2 pagi pelayanan kami terhadap kapal-kapal BBM dari Larantuka, sudah terurai. Tidak perlu antri lagi,” kata Kepala Kantor Unit Penyelenggara (Syahbandar) Pelabuhan Laut Lewoleba, Desmon Saterdi Meno di ruang kerjanya, Lewoleba, Senin (28/10/2024).
Ia menjelaskan, selain kapal muatan BBM yang beroperasi pada malam hari, kapal kontainer, kapal penumpang dan kapal barang dari Makasar juga bisa berjejer bersamaan di Pelabuhan Laut Lewoleba.
“Itu bisa berjejer sampai tiga empat, secara bersamaan mereka bongkar,” ujar Desmon.
Desmon berharap terurainya antrian kapal di Pelabuhan Laut Lewoleba bisa berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat. Salah satunya adalah disparitas harga bahan kebutuhan pokok di Pulau Jawa, Makasar dan Lembata semakin kecil.
“Untuk kebutuhan masyarakat sudah terpenuhi dan sudah cukup lancar,” ujarnya.
Pada tahun 2023, Pelabuhan Laut Lewoleba mendapatkan kucuran dana senilai Rp 85 Miliar dari APBN untuk rehabilitasi serta pelebaran Dermaga Nusantara.
Dermaga di sisi barat yang sebelumnya memiliki panjang 170 meter dan lebar 8 meter dan mengalami kerusakan berat ini, dibangun kembali dengan lebar mencapai 16 meter.
Pada tahun 2024, Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Perhubungan kembali menggelontorkan anggaran sebesar Rp 53 Miliar untuk pekerjaan lanjutan pengembangan Dermaga Nusantara dan pembangunan kembali Pelabuhan Rakyat yang berada di sisi timur dengan panjang 60 meter dan lebar 8 meter.
Tidak hanya itu, Desmon menjelaskan, pihaknya juga membangun dermaga penghubung antara Dermaga Nusantara dan Pelra dengan ukuran panjang 70 meter dan lebar 16 meter, instalasi pemadam kebakaran, lampu jalan tenaga surya dan fasilitas air bersih untuk disuplai ke kapal.
Dengan perbaikan total ini, wajah Pelabuhan Laut Lewoleba saat ini tampak lebih indah dan rapi.
Pihak Syahbandar bahkan kembali mengusulkan anggaran sebesar Rp 42,5 Miliar untuk pembangunan sejumlah fasilitas penunjang seperti pelebaran Pelra dari 8 meter menjadi 16 meter, mess karyawan, pengerasan pelabuhan.
Desmon mengatakan, semua upaya yang dilakukan pihaknya ini semata-mata untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat Lembata juga memberi rasa nyaman bagi penunpang yang menggunakan jasa Pelabuhan Laut Lewoleba. (BN/001)